Seruan pengunduran diri Netanyahu juga disampaikan oleh eks PM Israel, Yair Lapid, yang mengatakan bahwa penerusnya itu telah kehilangan kepercayaan publik terutama setelah serangan Hamas 7 Oktober lalu.
"Netanyahu tidak bisa tetap menjadi perdana menteri Israel. Kita memerlukan pemerintahan pemulihan nasional... dia harus pergi sekarang. Kita tidak bisa membiarkan diri kita memiliki Perdana Menteri yang kehilangan kepercayaan publik, baik dari sudut pandang sosial atau keamanan," ungkap Lapid dalam wawancara dengan Channel 12 Israel, dilansir dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Lapid, orang-orang yang melakukan dengan benar hanya lembaga pertahanan, sedangkan pemerintahan tidak berfungsi. Perlu adanya perubahan dalam kepemimpinan pemerintahan Israel.
Namun, Lapid menyampaikan saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengadakan pemilihan umum di Israel.
Jalan terbaik yang bisa dilakukan Partai Likud Netanyahu adalah menggulingkan perdana menteri tersebut dan menggantinya dengan rekan partai.
Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menyatakan agar Netanyahu harus dicopot dari jabatannya karena menjadi "bahaya nyata" bagi negara tersebut.
Penghentian permusuhan dengan kelompok militan Palestina bisa memicu protes luas di Israel terhadap Netanyahu.
"(Israel) tidak tahan terhadapnya, jika ada jeda beberapa hari, mereka akan mengubah arah dan pindah ke rumah atau kantornya dan, Anda tahu, akan ada demonstrasi seperti yang kami lakukan. belum pernah terlihat di negara kita," ungkap Olmert, dilansir dari Arab News.
Masyarakat Israel telah menumpuk kemarahan besar terhadap Netanyahu.
"Sejauh yang saya ketahui, berdasarkan penilaian saya mengenai apa yang baik bagi Israel atau tidak, dia harus pergi hari ini. Dia harus pergi sekarang juga. Dia harus diusir sebentar lagi," imbuhnya.
"Saya mengatakannya berulang kali, pada saat ini dan detik ini, dia harus pergi. Dan menurut saya Netanyahu, seperti yang dikatakan Thomas Friedman dari New York Times, adalah pemimpin terburuk dalam sejarah umat Yahudi." lanjutnya.
Olmert mengklaim bahwa saat ini Netanyahu mengalami stress berat atas tekanan masyarakat Israel dan pejabat oposisi yang menuntutnya mundur dari jabatan perdana menteri.
"[Netanyahu] telah menyusut. Dia hancur secara emosional, itu sudah pasti. Maksudku, sesuatu yang buruk terjadi padanya. Bibi telah bekerja sepanjang hidupnya dengan alasan palsu bahwa dia adalah Tuan Keamanan. Dia Tuan Omong kosong. Setiap menit dia menjadi perdana menteri, dia merupakan bahaya bagi Israel. Aku sungguh-sungguh bersungguh-sungguh. Saya yakin orang Amerika paham bahwa dia berada dalam kondisi yang buruk," kata Olmert, dikutip dari Politico.
(cat/rds)