PM Netanyahu Berkoar Binasakan Hamas saat Bombardir Gaza Lagi
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkoar akan binasakan Hamas saat Israel kembali menggempur Gaza, Palestina, usai gencatan senjata hari ini, Jumat (1/12).
"Dengan dimulainya kembali pertempuran, kami menekankan: pemerintah Israel berkomitmen mencapai tujuan perang yakni membebaskan sandera kami, melenyapkan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tak akan pernah memicu ancaman bagi penduduk Israel," kata Netanyahu dalam rilis resmi, dikutip Middle East Eye.
Meski berkoar incar Hamas, Israel melakukan serangan gila-gilaan terhadap warga sipil di Gaza.
Serangan Israel bahkan menyasar ke wulayah selatan Gaza dan menyebabkan puluhan warga sipil meninggal dunia serta gedung-gedung hancur rata dengan tanah.
Sementara itu, Netanyahu juga menuding Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dan enggan melepas sandera lebih banyak.
Israel pernah menyatakan Hamas harus membebaskan 10 sandera dalam keadaan hidup setiap hari jika ingin memperpanjang gencatan senjata.
Hamas sementara itu menyatakan Israel menolak tawaran pembebasan sandera dan sandera dalam kondisi meninggal akibat gempuran pasukan Zionis.
Para sandera tersebut di antaranya tujuh perempuan dan satu anak. Selain itu, terdapat tiga jenazah yang tewas akibat gempuran Israel di Gaza.
Penolakan itu bahkan sempat membuat perpanjangan gencatan senjata tertunda pada Kamis. Mereka sebelumnya sepakat gencatan senjata pada 24-27 Oktober. Kemudian diperpanjang dua hari, dan diperpanjang lagi satu hari pada Kamis.
Perpanjangan gencatan senjata yang kedua berakhir pada Jumat ini pukul 07.00 waktu setempat.
"[Israel menolak] semua tawaran ini karena mereka telah [membuat] keputusan sebelumnya untuk melanjutkan agresi kriminalnya terhadap Jalur Gaza," demikian pernyataan Hamas, dikutip Al Jazeera.
Di kesempatan terpisah, juru bicara Hamas Osama Hamdan juga menegaskan gencatan senjata dengan waktu tertentu ini (truce) bukan solusi untuk mengakhiri konflik di Palestina.
"Solusinya adalah bukan gencatan senjata. Solusi sebenarnya adalah menemukan mekanisme untuk mengakhiri pendudukan [Israel] ini," kata Hamdan.
Hamdan menerangkan Hamas menghabiskan waktu untuk berbicara dengan semua mediator demi mencapai forum mengakhiri agresi Israel.
Namun agresi Israel, lanjut dia, telah menghentikan upaya tersebut.
"Kami terbuka terhadap segala upaya yang bertujuan untuk mengakhiri agresi yang menguntungkan kepentingan rakyat kami," ujar Hamdan.
Pada 7 Oktober, Israel melancarkan agresi ke Palestina. Sepanjang operasi, mereka menyerang objek dan warga sipil.
Imbas gempuran Israel lebih dari 15.000 orang di Palestina meninggal.
Saat gencatan senjata diterapkan pun, Israel masih menyerang Gaza dan Tepi Barat.
(blq/bac)