Daftar Kekejaman Agresi Israel ke Palestina Sejak 7 Oktober

CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 11:30 WIB
Israel kembali membombardir Jalur Gaza. (AFP/MOHAMMED ABED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Agresi Israel ke Gaza dan Tepi Barat menyisakan pilu bagi warga Palestina.

Jet-jet tempur milik Israel mulai kembali berterbangan memenuhi langit Gaza. Tareq Abu Azzoum, jurnalis Al Jazeera, melaporkan suara ledakan dan tembakan utara Jalur Gaza, khususnya di barat laut Kota Gaza.

"Insiden ini bertepatan dengan gentayangannya drone dan jet tempur militer Israel di langit Jalur Gaza," ungkap Azzoum, dilansir dari Al Jazeera.

Tank-tank Israel di Jalur Gaza tengah juga dilaporkan menembaki sekitar kamp-kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.

Sudah hampir dua bulan perang Israel dan kelompok Hamas berlangsung. Agresi militer Israel ke Palestina menewaskan lebih dari 15.000 jiwa, terutama anak-anak.

Berhentinya gencatan senjata bisa menjadi pertanda babak baru serangan Israel membasmi kelompok Hamas yang semakin menyulitkan warga sipil Palestina.

Berikut daftar kekejaman Israel ke Palestina sejak agresi 7 Oktober lalu.

Israel bunuh 5.523 warga Palestina

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan sebanyak 15.523 orang tewas di wilayah tersebut sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu.

Ashraf Al-Qudra selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 70 persen dari korban jiwa itu merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara, 41.316 orang lainnya luka-luka.

Selain itu, Al-Qudra juga menjelaskan dalam 24 jam terakhir, terdapat lebih dari 300 warga Palestina tewas dan 600 lainnya mengalami luka.

Bombardir RS di Gaza

Tindakan Israel membombardir rumah sakit di Gaza dengan dalih mencari pasukan Hamas mendapat kecaman masyarakat internasional.

Rumah sakit menjadi salah satu tempat utama yang digunakan masyarakat untuk mengungsi, berlindung, dan mencari pertolongan medis.

Pada 17 Oktober lalu, Israel membom Rumah Sakit Al-Ahli Arab yang seketika menewaskan 500 orang di dalamnya.

"Berita yang keluar dari Gaza sangat mengerikan dan benar-benar tidak dapat diterima... hukum internasional harus dihormati dalam hal ini dan dalam semua kasus. Ada aturan seputar perang dan memukul rumah sakit tidak dapat diterima," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dilansir dari Al Jazeera.

Penyerangan ini terus merembet ke rumah sakit lainnya yang dianggap menyembunyikan markas Hamas.

Serangan Israel ke rumah sakit Al Shifa di Gaza pertengahan bulan lalu juga menimbulkan teror mematikan bagi ribuan orang yang terjebak di dalamnya.

Orang-orang yang berada di RS Al Shifa menyatakan bahwa pasukan Israel melakukan kekerasan dan penghinaan terhadap pasien, staf rumah sakit, serta para pengungsi.

Dr Mohammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa, mengungkapkan situasi memilukan dengan banyaknya orang yang membutuhkan pertolongan dan bayi-bayi yang harus dipindahkan ke fasilitas kesehatan yang lebih baik.

RS Al Shifa yang hancur karena serangan Israel kekurangan bahan bakar dan obat-obatan.

"Ini adalah sebuah tragedi. Mayat-mayat tersebut - kami tidak dapat memasukkannya ke dalam freezer karena tidak berfungsi sehingga kami memutuskan untuk menggali lubang di sekitar rumah sakit. Ini adalah pemandangan yang sangat tidak manusiawi. Situasinya benar-benar di luar kendali. Ratusan mayat membusuk," ungkap Dr. Mohammad Abu Salmiya.

RS Indonesia di Gaza sempat beberapa kali menerima serangan bom Israel beberapa jam sebelum gencatan senjata diberlakukan.

Fikri Rofiul Haq, relawan Mer-C Indonesia, menceritakan kondisi para staf medis yang terjadi di RS Indonesia di Gaza.

"Di Rumah Sakit Indonesia saat ini, staf hanya mendapat makan sekali sehari saat makan siang, yang disediakan oleh Rumah Sakit Al-Shifa [yang berdekatan]. Untuk sarapan dan makan malam, staf makan biskuit atau kurma," ujar Fikri, dikutip dari Al Jazeera.

Tembak mati bocah 9 tahun

Janji Israel yang mengatakan hanya akan berperang melawan kelompok Hamas, bukan masyarakat sipil tampaknya tidak ditepati.

Dua anak laki-laki Palestina, salah satunya berusia sembilan tahun tewas di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel Rabu (29/11). Israel melakukan serangan besar ke daerah tersebut sejak malam sebelumnya yang meninggalkan jejak kehancuran.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina memberikan konfirmasi kematian anak tersebut yang bernama Adam Samer Al-Ghoul, dikutip dari The New Arab.

Rekaman CCTV ramai diperbincangkan di media sosial yang menunjukkan anak tersebut berusaha lari dari peluru, namun ditarik oleh pemuda lain.

Selain membunuh warga Jenin, Israel juga menangkap beberapa warga yang tidak jelas berapa jumlahnya.

Pasukan meledakkan rumah-rumah yang memaksa warga keluar dari tempat mereka.

"Menyapu [melalui] dan merusak jalan-jalan dan infrastruktur telah menjadi kejadian biasa setiap kali tentara menyerbu kota dan kamp," ungkap Wali Kota Jenin Nidal Obeidi.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Daftar Kekejaman Israel ke Palestina pada Agresi Sejak 7 Oktober


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :