Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon juga angkat suara terkait serangan Israel yang menyebabkan satu tentara Beirut meninggal dunia.
"Peningkatan pesat kekerasan di perbatasan Lebanon-Israel dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi pihak di kedua sisi Garis Biru Perbatasan," demikian pernyataan UNIFIL.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pertama kalinya tentara Lebanon tewas selama periode krisis ini. Tentara Lebanon tersebut tidak terlibat konflik dengan Israel," kata UNIFIL.
Sebelumnya, Israel menyampaikan permintaan maaf usai serangan udara menewaskan satu tentara Lebanon saat hendak menargetkan milisi Hizbullah di selatan negara tersebut.
Permintaan maaf yang diutarakan dalam rilis resmi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/ IDF) tersebut pun dinilai langka.
"IDF menerima laporan bahwa sejumlah tentara di angkatan bersenjata Lebanon terluka dalam serangan itu," demikian rilis militer Israel, dikutip dari Times of Israel, Rabu (6/12).
Pernyataan itu berlanjut, "Pasukan militer Lebanon bukanlah sasaran serangan tersebut. IDF meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan melakukan penyelidikan."
(tim/bac)