Pasukan interim PBB di Lebanon (UNIFIL) mewanti-wanti konflik di perbatasan Lebanon bakal meluas usai serangan Israel menewaskan satu tentara Lebanon.
Militer Israel sendiri buru-buru minta maaf dan menyatakan serangan tak ditujukan ke pasukan Lebanon.
Perbatasan Lebanon-Israel memanas sejak pasukan Zionis melancarkan agresi ke Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan pesat kekerasan di perbatasan Lebanon-Israel bisa memicu konsekuensi serius bagi pihak di kedua sisi perbatasan," demikian pernyataan UNIFIL.
Peringatan ini muncul setelah Israel menyerang ke arah Lebanon dan menyebabkan satu tentara negara tersebut tewas.
"Ini pertama kalinya tentara Lebanon tewas selama periode krisis ini. Tentara Lebanon tak terlibat konflik dengan Israel," lanjut UNIFIL.
Israel menggempur area perumahan di Kota Mays Al Jabal Lebanon dan menyebabkan satu tewas.
Kota itu sempat berubah jadi medan tempur karena serangan Israel selama empat jam.
Militer Israel berdalih serangan tersebut untuk membalas gempuran milisi di Lebanon selatan, Hizbullah.
Israel lalu menyampaikan permintaan maaf usai insiden tersebut.
Momen ini salah satu tindakan yang jarang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF).
"IDF menerima laporan bahwa sejumlah tentara di angkatan bersenjata Lebanon terluka dalam serangan itu," demikian rilis militer Israel, dikutip Times of Israel, Rabu (6/12).
Pernyataan itu berlanjut, "Pasukan militer Lebanon bukanlah sasaran serangan tersebut. IDF meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan melakukan penyelidikan."
Lebanon sementara itu, tak peduli dengan permintaan maaf Israel.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Taktik Hamas Dinilai Makin Canggih hingga Israel Minta Maaf ke Lebanon |
Mereka akan tetap mengajukan komplain serangan Israel ke Dewan Keamanan PBB.
(isa/bac)