Korut Luncurkan Rudal Balistik Jarak Jauh, Korsel-AS Langsung Siaga

CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2023 11:44 WIB
Korut disebut meluncurkan rudal balistik jarak jauh dari Pyongyang ke arah Laut Timur pada Senin (18/12). Korsel langsung mengontak AS-Jepang untuk siaga.
Ilustrasi. Rudal Balistik Antarbenua Terbaru, Hwasong-18, yang diujicobakan Korut pada Juli 2023 lalu. Foto: via REUTERS/KCNA
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara dilaporkan meluncurkan rudal balistik jarak jauh yang dilarang secara internasional pada Senin (18/12) ke Laut Timur.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan pihaknya mendeteksi peluncuran "rudal balistik jarak jauh yang diduga diluncurkan dari daerah Pyongyang" ke Laut Timur.

Militer Korsel pun bersiaga dan berbagi informasi dengan Amerika Serikat dan Jepang mengenai rudal balistik Korea Utara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan AFP, pemerintah Jepang mengonfirmasi bahwa Korut benar menembakkan "apa yang tampak seperti rudal balistik."

Penjaga Pantai Jepang mengatakan rudal itu kemungkinan sudah jatuh. Mereka lantas memperingatkan kapal-kapal di sekitar kawasan untuk menjauh dari benda-benda yang jatuh ke laut.

Peluncuran rudal balistik Korut ini terjadi setelah Pyongyang murka atas kerja sama nuklir Korsel dan AS yang semakin dalam baru-baru ini.

Pada Jumat (15/12), Korsel dan AS mengadakan sesi kedua Kelompok Konsultatif Nuklir di Washington, di mana kedua negara membahas pencegahan nuklir jika terjadi konflik dengan Korut.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korut pun mengecam rencana Korsel dan AS untuk memperluas latihan militer gabungan tahun depan guna memasukkan latihan operasi nuklir.

"Ini adalah deklarasi terbuka tentang konfrontasi nuklir untuk membuat penggunaan senjata nuklir terhadap Korut menjadi fait accompli," demikian pernyataan kantor berita Korut, KCNA.

"Setiap upaya untuk menggunakan angkatan bersenjata terhadap Korut akan menghadapi tindakan balasan preemptive dan mematikan," lanjut pernyataan tersebut.

Peluncuran ini juga menyusul peluncuran rudal balistik jarak pendek pada Minggu (17/12) malam, yang menambah daftar panjang uji coba senjata Korut yang dikecam Barat.

Peluncuran itu terjadi kala Pyongyang tengah memperingati kematian ayah pemimpin Kim Jong Un dan pendahulunya Kim Jong Il yang meninggal 17 Desember 2011 silam.

Bulan lalu, Korut juga meluncurkan satelit mata-mata yang diklaim sebagai terobosan militer. Korut menyebut pihaknya kini bisa mendapatkan gambar situs militer utama AS dan Korsel.

Peristiwa itu pun semkin memperburuk hubungan antar negara Korea. Kedua negara itu pun memutuskan perjanjian militer untuk menjaga perdamaian di wilayah masing-masing.

"Jika Korea Utara melakukan sesuatu yang sembrono yang menghancurkan perdamaian, semua yang menanti mereka adalah neraka kehancuran," kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik dalam pertemuan dengan komandan militer pekan lalu.



Shin baru-baru ini membuat pernyataan tegas dan telah mengancam serangan rudal mematikan di "jantung dan kepala" Pyongyang jika terjadi perang.

Korea Utara tahun lalu menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang "tidak dapat diubah" dan telah berulang kali menyatakan tidak akan pernah melepaskan program nuklirnya, yang dipandang penting oleh rezim tersebut untuk kelangsungan hidup mereka.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadopsi banyak resolusi yang menyerukan Korea Utara untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya sejak pertama kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006.



(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER