Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampak kembali gemuk usai dilaporkan sempat menjalani diet pada 2021.
Berdasarkan foto yang beredar pipi Kim tampak tembam, dibanding tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota parlemen komite intelijen Korea Selatan Yoo Sang Bum mengatakan berat badan Kim tampaknya bertambah kembali sejak 2021, saat berat badan dia turun hampir 20 pon.
"[Kim] mungkin mengalami gangguan tidur yang serius dan mengonsumsi alkohol dan tembakau secara berlebihan," kata Yoo pada Mei lalu, dikutip The Korea Herald.
Alkohol merupakan minuman tinggi kalori yang bisa menambah berat badan dengan waktu yang relatif cepat. Kelebihan kalori di dalam tubuh biasanya menjadi lemak.
Badan intelijen Korsel juga menemukan pihak berwenang Korut "menimbun" obat-obatan yang digunakan untuk mengobati insomnia seperti Zolpidem dan merk rokok Marlboro dan Dunhill.
Mereka juga mencatat Kim memiliki masalah kesehatan terlihat dari beka luka di sekitar pergelangan tangan dan lengan yang tampak seperti cakaran.
Badan intelijen Korsel menduga bekas cakaran itu karena kondisi kulit yang disebabkan stres dan reaksi alergi.
Berdasarkan analisis yang dibantu kecerdasan buatan, Kim diperkirakan memiliki berat badan sekitar 140 kilogram.
Isu kesehatan Kim sebetulnya sudah mencuat sejak lama. Pada Desember 2021, berdasarkan foto yang beredar, pemimpin Korut itu tampak kurus saat menghadiri rapat Pleno Komite Sentral Partai Buruh.
Pada 2020, Kim bahkan sempat tak menampakkan diri di ruang publik selama berminggu-minggu. Hal ini memicu spekulasi liar soal kesehatan pemimpin Korut.
Laporan kenaikan berat badan Kim baru-baru ini terjadi saat kondisi penduduk Korut kian buruk. Jumlah kejahatan dan kekerasan juga meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Kematian angka kelaparan di tahun ini juga meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Sementara itu, harga bahan pokok seperti beras dan jagung melonjak tajam 30 hingga 60 persen.
(isa/bac)