Sejarah Konflik Rohingya, Kenapa Sampai Diusir dari Myanmar?

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Des 2023 07:10 WIB
Sejarah konflik Rohingya di Myanmar sampai terjadi pembantaian dan terusir dari negara junta militer tersebut.
Nasib para pengungsi Rohingya diusir paksa dari Aceh. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Tidak lama setelah mencapai kemerdekaan pada 1948, Myanmar mengesahkan undang-undang kewarganegaraan yang menolak kewarganegaraan orang Rohingya dan membiarkan mereka tidak memiliki kewarganegaraan.

Undang-undang tersebut membagi kewarganegaraan menjadi tiga tingkatan. Persyaratan dasarnya adalah memiliki dokumen bukti lahir di Myanmar sebelum 1948 dan fasih dalam salah satu bahasa nasional.

Ketidakmampuan warga Rohingya untuk memenuhi persyaratan tersebut semakin menyulitkan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama beberapa dekade, warga Rohingya terus mengalami kekerasan, penganiayaan, dan diskriminasi.

Mereka mendapat pembatasan dalam hak belajar, bekerja, bepergian, beragama, dan mengakses layanan kesehatan.

Sejak tahun 1970-an, sejumlah tindakan keras terhadap etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine telah memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke negara tetangga Bangladesh, Malaysia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Pada 25 Agustus 2017, pasukan keamanan Myanmar memulai kampanye kekerasan sistematis terhadap penduduk Rohingya di Negara Bagian Rakhine bagian utara, dikutip dari Save The Children.

Dalam kurun waktu dua minggu, hampir 300.000 warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh karena muncul laporan mencekam terkait terbunuhnya ratusan orang, termasuk anak-anak.

Beberapa saat berikutnya, 700.000 warga Rohingya yang setengahnya adalah anak-anak melarikan diri dari Myanmar menuju Bangladesh.

Cox's Bazar, distrik di Bangladesh dekat perbatasan Myanmar, dipenuhi dengan para pengungsi yang terpaksa tidur di lantai dan di jalan.

Kondisi pengungsi Rohingya kian memprihatinkan dengan kurangnya sumber makanan, air bersih, dan tempat tinggal.

Risiko akan eksploitasi, kekerasan, dan perdagangan manusia terus menghantui pengungsi Rohingya.

Kelompok etnis Rohingya saat ini berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa dan tersebar di berbagai negara Asia Tenggara.

Banyak dari mereka bahkan harus berjalan kaki selama berhari-hari di dalam hutan dan melalui perjalanan laut berbahaya untuk mencari tempat penampungan.

(cpa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER