ANALISIS

Capres Janji RI Bawa ASEAN Atasi Konflik LCS dengan China, Mampukah?

CNN Indonesia
Senin, 08 Jan 2024 07:51 WIB
Apakah para capres ini mampu membawa ASEAN mengatasi sengketa dengan China di Laut China Selatan?
Para paslon di debat ketiga Pilpres 2024. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Sementara itu, Guru besar hubungan internasional dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Aleksius Jemadu memberikan pandangan soal CoC.

Ia menyebut CoC bukan solusi konflik di LCS.

China mengklaim sebagian besar wilayah LCS. Meski sudah ditolak Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016, Beijing tetep kekeh membangun pulau hingga fasilitas militer di kepulauan LCS seperti Spratly dan Paracel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di beberapa kesempatan, China juga berkonflik dengan Filipina di LCS.

"Coc tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan sengketa wilayah ini. Itu cuma mengurangi eskalasi," kata Aleksius saat wawancara dengan CNN Indonesia TV, Minggu.

Menurut dia, Indonesia perlu mengejar CoC dan mendorong China untuk membahas kode perilaku tersebut.

China, lanjut Aleksius, tak ingin menyelesaikan konflik di LCS secara langsung berhadapan dengan ASEAN, sebagai organisasi.

"Dia [China] maunya one on one," ungkap Guru Besar itu.

CoC ini juga bisa berguna untuk meningkatkan daya tawar atau bargaining tawar ASEAN dalam menghadapi China, sehingga perlu segera diselesaikan.

Menurut sejumlah pihak, proses kesepakatan CoC berjalan lambat.

Pada September lalu, Wakil Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia, Shafiah Muhibat, mengkritik hasil kesepakatan China dan ASEAN soal CoC di bawah keketuaan Indonesia.

"Ini tentunya yang disebut pencapaian jauh dari harapan. Kalau dirunut beberapa tahun belakangan ini, memang proses Code of Conduct ini berjalan cukup pelan," kata Shafiah dalam diskusi yang digelar, Kamis (7/9).

Shafiah mengatakan banyak pihak yang berekspektasi lebih tinggi soal CoC di bawah keketuaan Indonesia.

"Kalau kita lihat selama satu tahun ini yang bisa dibilang pencapaian adalah dua hal yang saya sebutkan sebelumnya [percepatan dan penyelesaian pembacaan draf]."

Dalam dokumen ketua ASEAN 2023, Indonesia, bertajuk "Chairman's Statement of the 43th ASEAN Summit" tertera para pemimpin ASEAN menyambut baik percepatan negosiasi CoC dan penyelesaian pembacaan draf tunggal teks negosiasi kode etik ini.

"Kami menyambut baik kemajuan yang dicapai sejauh ini dalam perundingan yang sedang berlangsung mengenai Kode Etik di Laut China Selatan (CoC) termasuk penyelesaian pembacaan kedua dari Draf Tunggal Teks Negosiasi CoC (SDNT), dan mengadopsi pedoman untuk mempercepat kesimpulan awal Kode Etik yang Efektif dan Substantif di Laut China Selatan," demikian bunyi pernyataan ketua ASEAN di poin ke-157.

Percepatan guideline negosiasi CoC tertuang dalam dokumen "Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea".

Dokumen itu mendorong percepatan negosiasi CoC dengan hasil yang efektif dan substantif mengenai sikap negara-negara di kawasan Laut China Selatan.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER