Dalam debat pemilihan presiden AS 2020 lalu justru berjalan lebih panas, kacau, dan lebih blak-blakan jika dibandingkan dengan debat capres RI ini.
Dua capres yang bertarung kala itu, Joe Biden dan Donald Trump, saling menyerang pribadi hingga berbicara kasar di depan televisi. Kedua capres bahkan tak segan meninggikan suara dan memotong lawan bicara saat debat berlangsung sampai membuat moderator geleng-geleng kepala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs berita Time pada 2020 menuliskan bahwa debat capres saat itu berlangsung buruk, kasar, dan tak berkesudahan.
"Presiden Donald Trump tidak akan berhenti bicara, mendesak, mengejek, meledek, dan mencecar lawannya dan moderator. Akhirnya, Joe Biden hanya bisa berseru, 'Maukah Anda diam, bung?'" tulis Time pada 30 September 2020.
Salah satu topik panas saat itu yakni kala Trump menyebut Biden idiot, mencoreng nama keluarga, dan mengarang teori konspirasi liar mengenai segala hal mulai dari pemerintahan Presiden Barack Obama hingga periode pilpres.
"Itu sama sekali tidak benar. Benar-benar didiskreditkan," kata Biden menjawab Trump.
Biden juga balas menyerang Trump bertubi-tubi dengan menyebut AS 'kacau' di bawah pemerintahan Trump. AS disebut lebih lemah, lebih sakit, lebih miskin, lebih terbelah, dan lebih agresif.
Lebih jauh, Biden juga menyinggung ketidakbecusan Trump menangani pandemi Covid-19 sehingga banyak warga AS yang meninggal dunia.
"Ada banyak orang yang meninggal dunia [karena Covid-19] dan ada lebih banyak lagi yang akan meninggal kecuali Trump bertindak lebih pintar dan lebih cepat," ucap Biden.
"Dia menggunakan kata 'pintar', padahal di sekolah dia lulus dengan nilai terendah di kelasnya," balas Trump.
"Jangan pakai kata 'pintar' di depan saya. Jangan pakai kata itu. Karena Anda tahu, tidak ada satupun hal pintar tentang Anda," seru Trump lagi.
Debat calon presiden di Rusia pada pilpres 2019 juga sempat rusuh bahkan hingga terjadi aksi menyiram air ke wajah lawan.
Pada debat pertama, kandidat presiden Vladimir Zhirinovsky menginterupsi kandidat lain, Sergei Baburin, hingga membuat Ksenia Sobchak, mantan aktris yang juga maju pilpres, menegurnya.
Sobchak meminta Zhirinovsky untuk diam terlebih dulu agar Baburin bisa mengutarakan pendapatnya.
Zhirinovsky keberatan diminta untuk tenang. Dia lantas mengatakan perilaku Sobchak lebih cocok untuk acara TV.
Komentar itu pun membuat Sobchak tersinggung. Mereka adu mulut hingga akhirnya Sobchak menyiram wajah Zhirinovsky dengan segelas air.
Presiden Vladimir Putin saat itu juga maju pilpres lagi. Namun, Putin tidak datang ke acara debat. Putin sejak awal diperkirakan akan menang dari tujuh kandidat penantangnya dengan selisih yang lebar, demikian dikutip Euronews.
(blq/rds)