Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) meloloskan resolusi yang digagas Amerika Serikat soal serangan milisi Houthi di Yaman di Laut Merah, Rabu (10/1).
Resolusi itu berisi desakan agar Houthi segera menghentikan semua serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal komersial terutama yang terkait dengan Israel. Serangan Houthi ini berlangsung sebagai upaya Houthi membela Palestina yang tengah menghadapi agresi brutal Israel di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan yang menghambat perdagangan global dan melemahkan hak dan kebebasan navigasi serta perdamaian dan keamanan regional," demikian resolusi itu, dikutip AFP.
Namun, dua anggota tetap DK PBB yakni Rusia dan China memilih abstain bersama dengan anggota non-permanen seperti Mozambik dan Aljazair.
Keempat negara tersebut menyampaikan kekhawatiran perang Israel vs Hamas akan meluas dan memicu potensi serangan militer negara Barat terhadap sasaran Houthi di Yaman, demikian dikutip Al Jazeera.
PBB juga memiliki kekhawatiran yang sama. Juru bicara Sekjen PBB mengaku khawatir jika ada serangan Barat maka bisa berdampak sangat buruk bagi Yaman yang saat ini masih terpuruk gegara perang sipil yang masih berlangsung.
Houthi belakangan ini menjadi sorotan usai menyerang kapal-kapal di Laut Merah sejak pasukan Zionis melancarkan agresi ke Palestina.
Sebelum agresi Israel ke Palestina, Houthi memang kerap meluncurkan drone di Laut Merah.
Setelah agresi, mereka mengklaim turut membantu Palestina dengan menggempur kapal yang berafiliasi dengan Israel dan menyerang ke arah negara Zionis itu.
Serangan yang intensif dari Houthi membuat perusahaan pelayaran mengubah rute yang lebih jauh sehingga biaya membengkak.
Tindakan Houthi membuat cemas sekutu Israel, Amerika Serikat. Mereka sampai-sampai membentuk koalisi untuk berjaga-jaga di Laut Merah mencegah serangan kelompok ini.
Sejumlah pihak telah mewanti-wanti eskalasi konflik Israel-Palestina meluas usai banyak pihak terlibat.
Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober lalu. Selama operasi mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit dan kamp pengungsian..
Imbas serangan Israel, lebih dari 23.000 jiwa di Palestina meninggal.
(isa/rds)