RI-Korsel Sepakat Prioritaskan Kerja Sama soal Ekonomi Hijau

Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk menjadikan isu perubahan iklim atau dan ekonomi hijau, sebagai salah satu prioritas kerja sama di masa mendatang.

Deputi Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Vahd Nabyl A Mulachela mengatakan dalam masalah perubahan iklim, Indonesia dan Korsel sama-sama mempromosikan pengurangan karbon dalam berbagai sektor.

"Kedua negara mengusulkan kerja sama di Indonesia, dalam hal mitigasi emisi karbon," kata Nabyl dalam diskusi yang diselenggarakan Foreign Policy Community Indonesia dan Korea Foundation beberapa waktu lalu.

Nabyl menyebut kerja sama ini sedang aktif dibahas oleh kedua negara, di mana kedua negara terus menjajaki kesempatan khususnya dalam aspek perdagangan karbon atau carbon trade.

"Dalam hal climate change, Korsel aktif membangun kerja sama dengan negara lain dan Indonesia adalah salah satu negara prioritas," ungkap Nabyl.

"Tapi di momen yang sama, Indonesia juga harus menyelesaikan aturan domestik sebelum bekerja sama dengan negara lain," kata dia.

Hal ini juga diutarakan oleh pengamat dari Korea University, Jae Hyeok Shin, yang mengatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan punya banyak kesempatan untuk bekerja sama yang belum dijajaki secara maksimal.

"Indonesia dan Korsel bisa eksplor kesempatan untuk diversifikasi kerja sama ekonomi, di luar sektor yang sudah ada," kata Shin.

Dia menambahkan, "Contohnya industri yang sedang berkembang seperti renewable energy, teknologi, perawatan kesehatan, dan ekonomi digital yang bisa membawa pertumbuhan dan inovasi secara jangka panjang."