100 Hari Agresi Israel di Gaza, Apa Saja yang Terjadi?

blq | CNN Indonesia
Senin, 15 Jan 2024 17:58 WIB
Israel melakukan agresi ke Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina selama 100 hari dan masih terus bergulir, apa saja yang sudah terjadi?
Apa saja yang terjadi setelah 100 hari agresi Israel ke Palestina. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Netanyahu didesak mundur

Pada Sabtu (13/1), ribuan orang berunjuk rasa dan menutup jalan utama di Tel Aviv, menuntut Netanyahu mundur dari jabatan.

Para pedemo juga mendesak pembebasan tahanan dari Jalur Gaza secepatnya.

"Pengunjuk rasa yang menyerukan pembubaran Pemerintah Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu dan pembebasan sandera dari Gaza menutup Jalan Ayalon sebagai bagian dari aksi protes mereka," bunyi laporan saluran TV swasta Channel 12, seperti dikutip Anadolu, Minggu (14/1)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo terhadap Netanyahu ini tidak cuma terjadi di Tel Aviv, tapi juga di Haifa. Warga di Haifa menuntut sang PM mundur dari jabatan karena menilai Netanyahu gagal mengendalikan perang di Gaza.

Demo menuntut sang PM mundur semacam ini belakangan banyak dilakukan oleh warga Israel yang kecewa karena sanak keluarganya tak kunjung dibebaskan dari Gaza.

Kabinet Netanyahu pecah

Netanyahu baru-baru ini dikabarkan berselisih dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Dalam rapat kabinet pada Sabtu (13/1), Gallant cekcok dengan Netanyahu karena tak diizinkan membawa sejumlah penasihat dan asistennya, termasuk kepala staf kementerian keamanan, Shachar Katz.

Padahal, Netanyahu dan pejabat lainnya membawa para asisten dan penasihatnya.

Beberapa sumber mengatakan informasi soal siapa yang boleh mengikuti rapat sudah disebarkan melalui memo sebelum rapat. Namun, Gallant disebut telat hadir sehingga tampaknya tak mengetahui informasi tersebut.

Menurut laporan, Gallant hanya boleh membawa sekretaris militer Israel dalam rapat tersebut. Gallant pun dilaporkan naik pitam atas larangan tersebut dan terjadilah pertengkaran.

"Berhenti mengganggu pekerjaan saya," kata Gallant kepada Netanyahu dan Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi seraya meninggalkan ruang rapat dengan amarah seperti dikutip Times of Israel.

Selain dengan Netanyahu, menteri dan pejabat militer Israel juga dilaporkan adu mulut buntut perang di Gaza.

Awal Januari lalu, kepala staf militer Israel, Herzi Halevi, bertengkar dengan Menteri Transportasi dan Keselamatan Jalan Miri Regev.

Pertengkaran terjadi saat Halevi memutuskan untuk memasukkan eks menteri pertahanan Israel, Shaul Mofaz, dalam panel yang dibentuk guna menyelidiki kesalahan militer saat peristiwa 7 Oktober di Israel selatan.

"Anda menunjuk Mofaz? Apakah Anda gila!?" seru Regev kepada Halevi.

Mofaz adalah sosok di balik keputusan Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 silam. Sayap kanan Israel tak menyukai keputusan itu dan ingin perang Israel-Hamas di Gaza saat ini bisa membalikkan keadaan, demikian dilansir dari Al Jazeera.

 Serang Houthi Yaman

Perang antara Hamas dan pasukan Israel di Gaza memang telah meluas ke kawasan Timur Tengah.

Salah satunya di Yaman, yang dilakukan milisi Houthi selaku sekutu Hamas.

Houthi menyerang kapal-kapal yang dinilai terkait dengan Israel yang berlalu lalang di Laut Merah. Serangan itu menargetkan kapal komersial maupun kapal perang AS.

Melihat ini, Amerika Serikat pun memperingatkan agar tidak menyerang lagi kapal-kapal miliknya dan sekutu yang berada di sana. Kendati begitu, Houthi terus melancarkan serangan hingga membuat habis kesabaran Washington.

Pada Jumat (12/1), AS bersama Inggris menggempur habis-habisan milisi Houthi. Houthi lalu membalas serangan itu dengan menggempur kapal AS dan Inggris.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER