Kenapa Amerika Serikat Dukung Pembentukan Negara Palestina?

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jan 2024 13:45 WIB
AS mengusulkan pembentukan negara Palestina sebagai solusi damai jangka panjang. Namun ditolak mentah-mentah oleh PM Israel Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu tolak gagasan soal pembentukan negara Palestina. Foto: AFP/OHAD ZWIGENBERG

Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), sudah memberikan isyarat kepada AS bahwa Riyadh akan membantu membangun kembali Gaza pasca agresi.

Pangeran MbS disebut menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel, sebagai bagian dari komitmen Saudi membantu rekonstruksi Gaza.

Namun, MbS punya syarat, yakni Palestina harus merdeka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Netanyahu tolak pembentukan negara Palestina

Menanggapi usulan AS dan kesepakatan dengan negara-negara sekutu, PM Benjamin Netanyahu terang-terangan menentang pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari skenario pasca agresi.

Dalam konferensi persnya, Netanyahu menyebut bakal terus melanjutkan serangan sampai Israel mendapatkan "kemenangan yang menentukan atas Hamas".

"Dalam pengaturan apa pun di masa depan, Israel memerlukan kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.

Saat menyampaikan penolakannya kepada Menlu Blinken, Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak siap untuk membuat kesepakatan yang memungkinkan terbentuknya negara Palestina.

Hanya satu permintaan AS yang disetujui Netanyahu, yakni agar Israel tidak melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah di Lebanon.

Blinken pun menjawab dengan mengatakan bahwa tidak ada solusi militer yang bisa dilakukan terhadap Hamas. Blinken juga menyebut pemimpin Israel perlu mengakui hal ini atau sejarah akan terulang kembali dan kekerasan akan terus berlanjut.

Upaya AS untuk menggoyahkan Netanyahu tak berhenti sampai di situ.

NBC News melaporkan dalam upaya untuk "mengatasi" Netanyahu, Blinken telah melakukan pertemuan secara individu dengan anggota Kabinet Perang dan pejabat Israel lainnya, termasuk dengan pemimpin oposisi sekaligus eks PM Yair Lapid.

Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menekankan komitmennya soal solusi dua negara atas Palestina. Namun pemerintahan Netanyahu membuat realisasi solusi dua negara ini kian sulit dicapai.

Sejak serangan Hamas yang dibalas dengan agresi Israel selama lebih dari tiga bulan, Netanyahu dengan tegas menolak pembentukan negara Palestina di masa depan.

Bahkan bulan lalu, dia mengatakan "Saya bangga telah mencegah pembentukan negara Palestina".

Hingga kini jumlah korban tewas akibat kebrutalan pasukan Zionis di Gaza telah mencapai lebih dari 24 ribu orang dalam tiga bulan terakhir. Perempuan dan anak-anak adalah yang paling banyak menjadi korban akibat genosida Israel

(dna)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER