Militer Israel membombardir dan merusak setidaknya 16 kompleks pemakaman selama serangan daratnya di Gaza. Pakar pun menyebutnya sebagai bentuk kejahatan perang.
Tindakan brutal itu membuat batu nisan hancur, tanah berantakan, dan, dalam beberapa kasus, mayat-mayat muncul ke permukaan.
Hal itu terungkap dari investigasi CNN berdasarkan tinjauan citra satelit, riwayat media sosial yang menunjukkan penghancuran kuburan, serta pengecekan secara langsung saat melakukan perjalanan bersama IDF dalam konvoi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putri Munther al Hayek, Dina, terbunuh dalam perang Gaza 2014. Pada awal Januari, dia mengunjungi makam Dina di pemakaman Sheikh Radwan di Kota Gaza, tapi dia tidak ada di sana. Dia juga berusaha mencari makam neneknya, hasilnya sama.
"Pasukan penjajah menghancurkan dan melibas mereka," kata Hayek, juru bicara kelompok oposisi Palestina Fatah di Gaza.
"Pemandangannya mengerikan. Kami ingin dunia melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil Palestina."
Mosab Abu Toha, penyair asal Gaza yang karyanya dimuat di New York Times dan New Yorker, juga mengetahui bahwa kuburan tempat adik dan kakeknya dimakamkan dirusak berat oleh militer Israel.
Dalam rekaman video call mereka yang dilihat CNN, puing-puing berserakan di tanah tempat kuburan itu dulu berdiri. Bekas tapak kendaraan militer berat melintasi kuburan dalam citra satelit.
Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah dari hari ke hari. Lebih dari 24.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza.
Pemakaman sering kali dilakukan dengan cepat sesuai dengan praktik Islam, dan sejak perang dimulai, orang mati sering kali dikuburkan di kuburan massal.
Pada akhir Desember, Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa mereka bukan sandera Israel yang disandera oleh Hamas.
Laporan media Palestina pada saat itu mengatakan mayat-mayat yang dikembalikan tidak dapat diidentifikasi.
Berikut beberapa contoh kasus perusakan pemakaman yang dilakukan Israel menurut investigasi CNN:
Khan Younis
Di Khan Younis, di Gaza sebelah selatan yang jadi lokasi pertempuran awal pekan ini, pasukan Israel menghancurkan sebuah kuburan, memindahkan mayat-mayat yang menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) adalah bagian dari pencarian sisa-sisa sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan Oktober.
CNN mengungkap bukti-bukti tersebut "secara keseluruhan mengungkap praktik sistematis yang dilakukan pasukan darat Israel di Jalur Gaza."
Seorang juru bicara IDF tidak dapat menjelaskan penghancuran 16 kuburan yang koordinatnya diberikan oleh CNN, namun mengatakan bahwa militer terkadang "tidak punya pilihan lain" selain menargetkan kuburan yang diklaim digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer.
IDF berdalih menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka adalah salah satu misi utamanya di Gaza. Itulah sebabnya jenazah dipindahkan dari beberapa kuburan.
"Proses identifikasi sandera, yang dilakukan di lokasi yang aman dan alternatif, memastikan kondisi profesional yang optimal dan rasa hormat terhadap orang yang meninggal," kata juru bicara IDF, sambil menambahkan bahwa jenazah yang ditentukan bukan sandera akan "dikembalikan dengan bermartabat dan hormat."
Shajaya
Dalam kasus lain, militer Israel menggunakan kuburan sebagai pos militer terdepan. Analisis CNN terhadap citra satelit dan video menunjukkan buldoser Israel meratakan beberapa kompleks kuburan dan mendirikan tanggul untuk memperkuat posisi.
Di Shajaiya, Kota Gaza, kendaraan militer Israel terlihat di tempat kuburan itu dulu berdiri, dengan tanggul mengelilingi mereka di semua sisi. Bagian tengah pemakaman Shajaiya telah dibersihkan sebelum perang, menurut laporan media lokal.
Namun, citra satelit menunjukkan bagian lain baru saja dibuldoser, dan kehadiran IDF terlihat mulai 10 Desember. Delapan hari kemudian, IDF menerbitkan foto tak bertanggal yang mereka katakan sebagai peluncur roket Hamas di halaman pemakaman Shajaiya. CNN tidak dapat memverifikasi secara independen kapan dan di mana foto itu diambil.
Bani Suheila
Kehancuran serupa terlihat di pemakaman Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis. Citra satelit menunjukkan buldoser yang disengaja dan progresif terhadap kuburan tersebut, serta pembangunan benteng pertahanan selama setidaknya dua minggu pada akhir Desember dan awal Januari.
Pemandangan serupa muncul di pemakaman Al Falouja di Jabalya, sebelah utara Kota Gaza; pemakaman Al-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza; dan sebuah pemakaman di Sheikh Ijlin, Kota Gaza. Batu nisan dan bekas tapak diduga kendaraan lapis baja melaju di atas kuburan.
Al-Bureij
Pengangkut personel lapis baja yang mengangkut tim CNN pekan lalu melaju langsung melalui pemakaman New Bureij di Al-Bureij, sebuah kamp pengungsi Palestina di tengah Gaza, dalam perjalanan keluar dari jalur tersebut.
Kuburan terlihat di kedua sisi jalan tanah yang baru dibuldoser, seperti yang terlihat pada layar di dalam kendaraan yang menunjukkan siaran langsung dari kamera depannya.
CNN mengkonfirmasi lokasi pemakaman tersebut dengan melakukan geolokasi rekaman dari dalam Gaza pada hari itu dan memeriksanya dengan citra satelit.
Pemakaman lain yang dianalisis oleh CNN dalam citra satelit menunjukkan sedikit atau tidak ada tanda-tanda kehancuran, atau benteng militer, di antaranya adalah dua kuburan tempat tentara yang gugur dari Perang Dunia I dan II, termasuk umat Kristen dan beberapa orang Yahudi, dimakamkan.
Kejahatan perang di halaman berikutnya...