Sementara itu, media Jepang Nikkei Asia, juga menyoroti pernyataan Gibran yang berulang kali berupaya menyudutkan rival debatnya, Mahfud dan Cak Imin.
Dalam artikel bertajuk "Indonesia election race heats up over Jokowi's nickel strategy", Nikkei Asia menyebut Gibran berusaha membuat lawan-lawannya "terlihat bodoh" dengan memamerkan istilah-istilah teknis yang tak familiar bagi sebagian besar penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antaranya terkait greenflation yang ia tanyakan kepada Mahfud, serta mengenai lithium ferro phosphate (LFP), alternatif baterai EV berbasis nikel, yang dia tanyakan kepada Cak Imin.
"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering gaungkan LFP, lithium ferro phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 ini antinikel apa gimana?" kata Gibran di debat cawapres Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1).
"Saya jelaskan juga enggak apa-apa. LFP, lithium ferro phosphate. Tadi sudah saya bilang, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong," kata Gibran lagi.
Cak Imin pun membalas Gibran dengan menyinggung etika putra sulung Jokowi itu.
"Semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi atau singkatan. Kita levelnya policy dan kebijakan," balas Cak Imin.
Nikkei Asia pun menuliskan hingga Senin pagi, trending topik di X masih diwarnai istilah-istilah seperti "tidak sopan" dan "cringe". Hal itu akibat kecaman warganet terhadap Gibran karena "upayanya mempermalukan Mahfud dan Iskandar (Cak Imin)."
(blq/bac)