Di Indonesia, presiden mendukung kandidat dari partai politik yang berbeda dan kian tampak kontroversial.
Di Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi didukung PDIP. Di kontestasi tahun itu pula dia melawan Prabowo dari koalisi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ambang menjelaskan uraian dukungan Jokowi dalam lanskap politik Indonesia. Dia menilai meski kampanye Jokowi mirip dengan model AS, tetapi dukungan dia bertujuan untuk mempertahankan pengaruh politik dengan membangun dinasti politik melalui anaknya.
Dia juga mewanti-wanti sikap Jokowi bisa menjadi preseden bagi presiden Indonesia di masa depan.
Presiden RI terpilih akan beranggapan punya hak untuk memilih penerus dan bertindak seperti Jokowi.
Wakil kepala divisi hukum dan advokasi tim kampanye Prabowo, Habiburokhman, juga mengakui tindakan Jokowi lumrah sebagaimana presiden di negara lain.
"Ini mirip dengan ketika George W Bush mendukung John McCain pada tahun 2008 atau ketika Barack Obama mendukung Hillary Clinton," ujar dia.
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan masalah utama bukan soal perbedaan keanggotaan partai antara Jokowi dan Prabowo.
"[Sebaliknya] kelanjutan program yang bermanfaat bagi bangsa dan negara [adalah yang paling penting], kata Habiburokhman.
(isa/bac)