Mantan PM Belanda dan Istri Meninggal Lewat Eutanasia

CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2024 06:15 WIB
Mantan PM Belanda, Dries van Agt, meninggal pada usia 93 tahun melalui eutanasia dengan cara disuntik mati bersama istrinya, Eugenie van Agt-Krekelberg.
Ilustrasi. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Perdana Menteri Belanda, Dries van Agt, meninggal pada usia 93 tahun melalui eutanasia dengan cara disuntik mati bersama istrinya, Eugenie van Agt-Krekelberg.

Van Agt ditindak eutanasia karena telah lama sakit. Ia meninggal bersama dengan istrinya sambil bergandengan tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia meninggal bergandengan tangan dengan istri tercintanya Eugenie van Agt-Krekelberg, pendukung dan pembawa berita yang telah bersama selama lebih dari 70 tahun dan yang selalu dia sebut sebagai 'gadisku'," demikian lapor The Rights Forum, seperti dikutip AP News.

Dilansir dari Associated Press, berita kematian Van Agt dilaporkan oleh The Rights Forum pada 9 Februari lalu. Forum itu menyebut sang eks PM dan istrinya meninggal pada 5 Februari dan akan dimakamkan dalam upacara pribadi di Kota Nijmegen.

Keduanya meninggal karena Eutanasia yakni tindakan mengakhiri hidup seseorang secara sengaja demi menghilangkan penderitaannya. Tindakan ini biasanya dilakukan terhadap penderita penyakit yang secara medis tidak mungkin bisa disembuhkan.

Van Agt dan istri sejak lama sakit-sakitan. Pada 2019, Van Agt mengalami pendarahan otak kala memberikan pidato di acara peringatan untuk Palestina dan tidak pernah pulih sepenuhnya.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan belasungkawa atas kepergian Van Agt.

"Dengan bahasanya yang berbunga-bunga dan unik, keyakinannya yang jelas dan presentasinya, Dries Van Agt memberi warna dan substansi pada politik Belanda di masa polarisasi dan pembaruan partai," kata Rutte dalam sebuah pernyataan.

Van Agt dikenal karena bahasanya yang unik. Dia juga terkenal karena senang bersepeda dan memiliki referensi kuno. Van Agt terpaksa berhenti dari hobinya pada 2019 usai jatuh sakit.

Ia menjadi perdana menteri Belanda dari Partai Christian Democrat Appeal sejak 1977 sampai 1981. Setelah beberapa kali pemilu, ia terpilih lagi menjadi perdana menteri dan membentuk koalisi bersama Partai Buruh dan Demokrat dalam pemerintahan yang berlangsung setahun.

Van Agt merupakan tokoh yang vokal mendukung perjuangan Palestina. Dukungan itu diberikan setelah dia berkunjung ke Israel pad 1999 yang disebut dia sebagai perjalanan "pertobatan."

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER