Macron Isyaratkan Prancis Cs Bisa Kirim Tentara ke Ukraina Lawan Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2024 19:55 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dapat mengirim pasukan membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia yang masih berlangsung sejak 2022 lalu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dapat mengirim pasukan untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia yang masih berlangsung sejak dua tahun lalu. (AFP/SERGEI SUPINSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dapat mengirim pasukan untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia yang masih berlangsung sejak dua tahun lalu. 

Dalam konferensi pers dengan pemimpin negara-negara Uni Eropa pada Senin (27/2), Macron menyampaikan bahwa Uni Eropa memang belum setuju soal pengiriman pasukan negara Barat ke Ukraina. Namun, menurutnya hal itu tetap masuk pertimbangan.

"Tidak ada kesepakatan malam ini untuk secara resmi mengirim pasukan ke medan perang (Ukraina), tapi kita tidak boleh mengesampingkan opsi (ini). Kita akan melakukan apa pun demi mencegah Rusia memenangkan perang ini," ucap Macron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi yang dihadiri oleh 27 anggota Uni Eropa ini bagian dari sebuah aliansi bantuan bagi Ukraina. Pertemuan berlangsung kala invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung sejak Februari 2022 lalu dan bahkan kembali memanas di beberapa wilayah.

Dikutip CNN, sejauh ini, bantuan dari Eropa yang masuk ke Ukraina hanya mencapai 30 persen.

Macron menyatakan bahwa para pemimpin telah setuju untuk membentuk sebuah "koalisi" negara-negara yang akan mendiskusikan pemberian rudal dan bom jarak jauh kepada Ukraina.

Macron yang turut mengusahakan berbagai upaya juga mengakui kegagalan Eropa dalam memenuhi janji bantuan kepada Ukraina.

Hingga kini sudah terdapat lebih dari 31 ribu tentara Ukraina yang terbunuh sejak invasi Rusia yang dilakukan pada dua tahun terakhir.

Macron menegaskan bahwa Prancis akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah Rusia menang.

"Dan saya mengatakan ini dengan penuh tekad, namun juga dengan kerendahan hati kolektif yang perlu kita miliki, mengingat [konflik yang sudah berlangsung] dua tahun terakhir ini," tambahnya.

(val/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER