5 Tragedi Genosida Terkejam di Dunia, Apa Saja?

CNN Indonesia
Minggu, 03 Mar 2024 15:10 WIB
Genosida merupakan salah satu bentuk kejahatan paling kejam terhadap umat manusia dan nahasnya beberapa negara dan bangsa pernah mengalaminya.
Museum Genosida di Rwanda. (Jacques NKINZINGABO / AFP)

3. Genosida di Kamboja

Genosida sistematis terjadi di Kamboja selama masa kepemimpinan Pol Pot, pemimpin partai komunis Khmer Merah pada 1975-1978.

Selama berkuasa, Pol Pot ingin menciptakan masyarakat agraris yang sama rata dengan menghapuskan pengaruh budaya urban dan menghancurkan kelas profesional serta intelektual. Pol Pot beranggapan Vietnam telah banyak terpengaruh Barat sehingga patut dilakukan "pembersihan".

Rezim Pol Pot pun membawa Kamboja ke masa kelam dengan pembantaian sistematis dimulai ketika Pol Plot mendeklarasikan "Tahun Nol" sebagai "hari kelahiran kembali Kamboja" pada 1975.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itu, Pol Plot mengisolasi Kamboja dari dunia luar, melarang kepemilikan harta pribadi, dan melarang praktik beragama.

Rezim Pol Plot sampai memaksa warga di ibu kota Kamboja untuk pindah ke pedesaan dan bertani. Praktik itu membuat banyak warga meninggal dunia karena beban kerja paksa yang berat.

Selain itu, rezim Pol Plot juga membunuh banyak pejabat militer, kaum intelektual Kamboja seperti dokter, pengacara, dan guru, hingga warga etnis minoritas seperti etnis China dan Vietnam. Etnis minoritas MulsiM Chan juga tak luput dari target pembantaian rezim Pol Plot.

Melansir Britannica, sekitar hampir 3 juta orang tewas selama Pol Plot berkuasa.

Setelah invasi Vietnam pada tahun 1979, rezim Khmer Merah akhirnya jatuh, tetapi bekas-bekas genosida tersebut tetap mempengaruhi Kamboja secara mendalam hingga hari ini.

4. Genosida di Armenia

Genosida yang terjadi di Armenia berlangsung selama Perang Dunia 1. Peristiwa kelam tersebut terjadi pada 1914 sampai 1918, sejak Turki Utsmaniyah menguasai Armenia.

Pada saat itu, pemerintah Turki Utsmaniyah melancarkan kampanye besar-besaran untuk mengusir, membunuh, bahkan mengekspatriasi sebagaian besar populasi Armenia.

Meskipun Turki Utsmaniyah tergolong sebagai kerajaan Muslim, mereka menggolongkan orang Armenia sebagai golongan "kafir" dan menerapkan beberapa perlakuan tidak adil.

Bahkan, mereka menaikan pajak untuk orang Kristen yang juga menjadi bagian dari warga Armenia.

Melansir dari History, upaya genosida tersebut menyebabkan kematian massal dan penderitaan besar bagi orang-orang Armenia, dengan perkiraan jumlah korban tewas berkisar antara 1 hingga 1,5 juta orang.

Tetapi, hingga saat ini orang Turki enggan untuk menyebut hal tersebut sebagai "genosida" dan mengklaim kejadian tersebut sebagai kematian karena perang.


5. Genosida di Kongo

Praktik genosida yang terjadi di Kongo merupakan suatu sejarah kelam bagi negara Afrika Tengah ini.

Kejadian ini bermula dengan penguasaan Kerjaan Belgia pada abad ke-19. Genosida ini juga berhubungan dengan apa yang terjadi di Rwanda.

Raja Leopold 2 yang saat itu memimpin Kongo menginginkan negara tersebut jadi negara yang "bebas". Selama ia memerintah, negara tersebut terpaksa menanggunng eksploitas sistematis atas sumber daya alamnya seperti gading dan karet.

Kemudian, pemerintah kolonial kerap melakukan pembunuhan massal dan mutilasi atas rakyat Afrika. Terlebih, ia sempat menerapkan sistem kerja paksa dan mengharuskan rakyat sipil bekerja tanpa upah untuk melayani kepentingan dagangnya.

Sejarah mencatat sebesar 10 juta orang tewas akibat eksploitas kolonial pada pemerintahan Raja Leopold 2 dan pejabatnya.

Melansir dari Ramon Marul, kejadian tersebut terungkap pada tahun 1905 dengan sebuah laporan yang menuduh Leopold 2 sebagai dalang atas semua kejadian tersebut.

Setelah melewati serangkaian proses, Raja Belgia memutuskan untuk melepas kekuasaannya dan mengganti nama menjadi Kongo Belgia.

Hingga saat ini, kejadian genosida yang terjadi di berbagai negara menjadi sejarah kelam bagi siapapun yang terlibat dalam aksi keji tersebut.

(val/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER