Setelah dituduh licik oleh Srettha, PM Singapura Lee Hsien Loong buka suara terkait gelaran konser Taylor Swift di Negeri Singa.
Dalam konferensi pers di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia di Melbourne, Lee mengakui bahwa dirinya memberikan dana subsidi kepada Taylor Swift dan tim demi menjadikan Singapura sebagai perhentian satu-satunya tur dia di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agensi (kami) menegosiasikan perjanjian dengan dia (Taylor Swift) untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara," kata Lee seperti dikutip Reuters.
Lee sendiri tak percaya bahwa kesepakatan itu berbuah manis mengingat lonjakan wisatawan ke Singapura. Ia pun menyebut perjanjian eksklusif ini bukan tindakan yang "tak bersahabat" bagi negara Asia Tenggara lain seperti yang dituduhkan.
"Ternyata skema ini sangat sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat," ucap Lee.
Tahun lalu, PM Kanada Justin Trudeau juga sempat mencolek Taylor Swift karena tak memilih negaranya sebagai tempat singgah The Eras Tour.
Trudeau mencolek langsung penyanyi berusia 34 tahun itu dalam balasan twit Taylor pada Juli 2023. Twit itu berisi pengumuman tanggal tambahan konser The Eras Tour di Eropa.
"Hai, ini saya. Saya tahu tempat di Kanada yang akan suka menyambutmu. Jadi jangan membuat musim panas ini terasa menyakitkan. Kami berharap bisa segera bertemu denganmu," tulis Trudeau.
Pada Agustus, Taylor Swift secara mengejutkan mengumumkan bahwa dirinya akan menggelar konser The Eras Tour di Kanada.
"Ternyata ini BUKAN akhir dari sebuah era. Miami, New Orleans, Indy dan Toronto, The Eras Tour akan hadir di tahun 2024 bersama @gracieabrams!" kata Taylor Swift dalam unggahannya.
Semula, London Inggris yang akan menjadi penutup The Eras Tour. Namun kini bergeser menjadi Toronto, Kanada.
(blq/rds)