Brutal Geng Pemerkosa Turis Perempuan di India

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mar 2024 15:05 WIB
Geng di India belakangan ini menuai kecaman usai memperkosa selebgram perempuan asal Spanyol di negara bagian Jharkhand pada pekan lalu.
Ilustrasi. (Istockphoto/funky-data)

Data pemerintah India menyebutkan sebanyak 31.516 kasus perkosaan terjadi di negara tersebut pada 2023.

Para pengamat bahkan mengatakan setiap 16 menit sekali perempuan di India diperkosa.

Banyak aktivis HAM menjuluki India sebagai "negara paling berbahaya bagi perempuan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada perubahan UU terkait kekerasan seksual pada 2013, para aktivis HAM murka karena pemerintah dianggap belum cukup melindungi perempuan.

Aktivis hak perempuan dari Asosiasi Perempuan Demokratik Seluruh India, Mariam Dhawale, mengatakan pemerintah loyo dalam memberikan hukuman ke pelaku kekerasan seksual.

"Seringkali, penyelidikan kasus pemerkosaan dikacaukan oleh polisi dan bukti-bukti tidak dikumpulkan secara tepat waktu," ujar Dhawale, dikutip ABC News.

Kasus-kasus kekerasan seksual, kata dia, berlarut-larut tanpa ada hukuman "dan para pelaku bebas."

Sementara itu, pengacara yang fokus di isu hak-hak perempuan Seema Misra, mempertanyakan narasi penguatan dan perubahan hukum yang dilakukan pemerintah India, .

"Apa itu undang-undang tegas? Undang-undang harus efektif dan lembaga investigasi serta penuntut harus lebih mahir dan efisien. Itu kebutuhan yang sangat mendesak," ungkap Misra.

Nasib perempuan di India

Aktivis feminis sekaligus pendiri organisasi Sayfat Trust, Shruti Kapoor, punya penilaian lebih spesifik.

Ia memandang kasus perkosaan juga harus mempertimbangkan aspek sosial, tak cuma dari sisi hukum.

"Kami memiliki masyarakat patriarki di India, yang lebih mementingkan laki-laki. Perempuan biasanya dianggap warga negara kelas dua," kata Shruti Kapoor.

Keinginan dan pendapat anak perempuan di India, lanjut dia, tak dianggap sepenting keinginan anak laki-laki.

"Anak perempuan belajar untuk tunduk sejak awal," ungkap Shruti, demikian dikutip Deutsche Welle.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER