KILAS INTERNASIONAL

Raja Yordania Sapa Prabowo sampai India Sahkan UU Diskriminasi Muslim

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mar 2024 07:09 WIB
Pernyataan Raja Yordania kepada Prabowo Subianto, sampai pengesahan UU di India yang dinilai diskriminasi Muslim menjadi sorotan berita internasional.
Pernyataan Raja Yordania kepada Prabowo Subianto, sampai pengesahan UU di India yang dinilai diskriminasi Muslim menjadi sorotan berita internasional. (AFP/Mandel Ngan)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernyataan Raja Yordania kepada calon presiden no urut 2, Prabowo Subianto, sampai pengesahan undang-undang India menjadi sorotan berita internasional pada akhir pekan.

Berikut kelas internasional:

Masjid di New York Diminta Boikot Pejabat Anti Palestina saat Ramadan

Organisasi Muslim di New York, Amerika Serikat, menyerukan boikot ke pejabat-pejabat yang belum mendesak gencatan senjata di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Pimpinan Islam New York Majlis Ash Shura meminta masjid-masjid dan ruang publik selama Ramadan tak mengundang bahkan menolak undangan pejabat yang tak menyerukan gencatan senjata di Gaza.

"Kehadiran politisi atau wacana politik di ruang-ruang ini, kami yakin, akan sangat mengganggu jamaah kami, yang sudah tertekan oleh ketidakadilan global, dan melanggar kesucian ibadah dan martabat iman kami," pernyataan itu seperti diberitakan Middle East Eye, Senin(11/3).

Raja Yordania Sapa Prabowo 'My Brother, My Friend' saat Beri Selamat

Raja Yordania Abdullah II memanggil Prabowo Subianto dengan sapaan my brother (saudaraku) dan my dear friend (sahabatku) saat memberikan selamat sebagai calon presiden yang unggul di Pilpres 2024. Video percakapan mereka diunggah Prabowo di Instagram, Selasa (12/3).

"Turut bahagia untuk Anda, saudaraku. Selamat," kata Abdullah II.

"Terima kasih. Terima kasih Yang Mulia," jawab Prabowo.

India Terapkan UU Kewarganegaraan yang Dinilai Mendiskriminasi Muslim

India baru saja mengumumkan bakal menerapkan Undang-Undang Kewarganegaraan yang dinilai diskriminatif terhadap umat Islam.

Kabar ini diumumkan pada Senin (11/3), beberapa minggu sebelum Pemilu India digelar. Perdana Menteri Narendra Modisendiri diketahui kembali mencalonkan dirinya.

UU tersebut pada dasarnya telah disahkan sejak Desember 2019 lalu. Hanya saja, penerapannya tertunda karena protes yang meluas.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER