Kenapa ISIS Mulai Serang Rusia?

CNN Indonesia
Minggu, 24 Mar 2024 12:56 WIB
Para ahli berpendapat ISIS sejak beberapa tahun terakhir menentang keras kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para ahli berpendapat ISIS sejak beberapa tahun terakhir menentang keras kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin. (AP/Khalid Mohammed)

Sementara itu, Kabir Taneja, seorang pengamat di Program Studi Strategis dari Observer Research Foundation mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ISIS dan afiliasinya melihat Rusia sebagai "kekuatan perang salib melawan Muslim."

"Rusia telah menjadi target ISIS dan bukan hanya ISIS-K sejak awal," kata Taneja yang juga penulis buku The ISIS Peril kepada Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ISKP (ISIS-K) menyerang Kedutaan Besar Rusia di Kabul pada 2022, dan selama berbulan-bulan, badan-badan keamanan Rusia telah meningkatkan upaya mereka untuk menekan ekosistem pro-ISIS baik di Rusia maupun di sekitar perbatasannya, khususnya Asia Tengah dan Kaukasus," katanya.

Pada awal Maret 2024, Dinas Keamanan Federal Rusia alias FSB mengklaim sukses menggagalkan rencana ISIS untuk menyerang sebuah sinagog di Moskow.

Lebih lanjut, analis militer dan mantan kolonel tentara Turki, Murat Aslan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ISIS-K menargetkan Rusia karena ideologinya "dalam hal memilih target."

"Pertama-tama, Rusia berada di Suriah dan berperang melawan Daesh (ISIS) seperti Amerika Serikat. Itu berarti mereka melihat negara-negara seperti itu sebagai musuh," kata Aslan.

"Mereka sekarang berada di Moskow. Sebelumnya mereka di Iran. Selanjutnya kita akan melihat lebih banyak serangan, yang mungkin terjadi di ibu kota lain," lanjut dia.

Hubungan antara Rusia dan Taliban juga disebut-sebut sebagai salah satu alasan Moskow diserang.

ISIS dan Taliban adalah musuh bebuyutan meski sama-sama beraliran sunni garis keras. Keduanya memiliki prinsip, misi, dan visi yang jauh berbeda mulai dari hal-hal kecil soal penafsiran agama hingga strategi kelompok.

Kedua kelompok itu sama-sama mengklaim sebagai kelompok yang merepresentasikan jihad Islam.

"Motivasi ISIS saat ini yang paling kuat untuk menyerang Rusia adalah faktor Taliban. Taliban adalah saingan berat ISIS, dan ISIS memandang Rusia sebagai teman Taliban," kata Kugelman.

(blq/end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER