Dalam pemerintahannya lima tahun mendatang, Dino memprediksi Prabowo bakal mengambil strategi politik luar negeri yang berbeda dengan Presiden RI saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
Dino menilai Prabowo tampaknya sangat berminat untuk menjadi 'pemain' di kancah internasional. Ini berbeda dengan Jokowi yang dalam periode pertamanya cenderung tak tertarik pada urusan politik luar negeri.
"Prabowo nampaknya akan membuat wajah baru politik luar negeri Indonesia yang dalam sembilan tahun terakhir cenderung tidak banyak bergeopolitik, transaksional, reaktif dan banyak mengandalkan diplomasi optik," kata Dino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dino menuturkan Prabowo selalu menegaskan bakal meneruskan politik bebas aktif yang selama ini dianut Indonesia. Kendati begitu, politik bebas aktif merupakan prinsip alih-alih strategi.
Oleh sebab itu, dunia masih menunggu strategi hubungan internasional apa yang kemungkinan akan diambil Prabowo.
"Kita harus bersabar karena hal ini akan terlihat lebih jelas ketika Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden bulan Oktober. Paling tidak melalui kunjungan Prabowo ke Beijing dan Tokyo kita bisa menyimpulkan bahwa the game is on," tutup Dino.
Pada 31 Maret hingga 2 April lalu, Prabowo berkunjung ke China dan menemui Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Xi membahas sejumlah hal terkait kerja sama pertahanan, kereta cepat, hingga hubungan bilateral kedua negara.
Pada 2-3 April, Prabowo bertolak ke Tokyo, Jepang. Ia bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan berkomitmen untuk menguatkan kerja sama, khususnya di bidang pertahanan.
Lihat Juga : |
Setelah dari Jepang, Ketum Gerindra itu lanjut terbang ke Malaysia. Prabowo disambut oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Putrajaya.
Di sana, Anwar mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai presiden kedelapan RI. Keduanya juga saling berbagi pengalaman mengenai perjalanan karir masing-masing.