Warga Kepulauan Canary Ancam Mogok Makan Imbas Ledakan Jumlah Turis

CNN Indonesia
Kamis, 11 Apr 2024 18:00 WIB
Ilustrasi. Warga Kepulauan Canary, Spanyol, menyerukan mogok makan sebagai bentuk protes ledakan wisatawan hingga merusak lingkungan. (iStockphoto/Thomas Demarczyk)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penduduk Kepulauan Canary, Spanyol, menyerukan mogok makan sebagai bentuk protes ledakan wisatawan hingga merusak lingkungan di sana. Jumlah wisatawan yang meroket disebut menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap Kepulauan Canary.

CNN pada Rabu (10/4) memberitakan organisasi lingkungan lokal Fundación Canarina mencatat jumlah wisatawan tahunan melonjak dari 11,5 juta menjadi sekitar 16 juta dalam satu dekade terakhir.

Kelompok Canarias Se Agota mendorong gerakan mogok makan mulai Kamis (11/4) supaya otoritas setempat menangani permasalahan itu. Mereka juga menyerukan masyarakat membentuk rantai kemanusiaan untuk menunjukkan dukungan.

"Setiap orang yang bergabung dalam rantai manusia mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah: Kepulauan Canary tidak bersedia terus mengorbankan masa depan mereka," bunyi unggahan Canarias Se Agota di Facebook, Rabu (10/4).

Kelompok lingkungan hidup, Ecologists in Action, juga ambil bagian dalam aksi protes itu. Mereka menyalahkan pemerintah setempat karena menyetujui pembangunan wisata besar-besaran yang memperburuk masalah, seperti menurunnya ketersediaan air.

Kurangnya ketersediaan air disebut akibat infrastruktur pariwisata, seperti kolam renang dan lapangan golf yang menggunakan air dalam jumlah besar.



Padahal, pada saat yang bersamaan, curah hujan semakin berkurang di Kepulauan Cannary dan musim kemarau berlangsung lebih lama akibat perubahan iklim.

Oleh sebab itu, Ecologists in Action akan turun ke jalan pada 20 April untuk protes buruknya kondisi lingkungan yang mereka alami saat ini.

"Ini saatnya menuntut perubahan pendekatan dan berteriak, sekali lagi, dari seluruh pulau, bahwa Canary punya batas," kata komunitas itu.

Merespons gelombang protes itu, pejabat pemerintah daerah setempat telah mengusulkan dialog antara politisi, akademisi, dan masyarakat untuk merancang strategi pariwisata yang berkelanjutan secara sosial lingkungan, dan ekonomi.

Menteri Pariwisata dan Ketenagakerjaan di pemerintah daerah Kepulauan Canary Jéssica de León mengatakan pihaknya bakal membentuk komite ahli untuk menetapkan pedoman umum pariwisata di daerah tersebut.

De León juga telah mengusulkan rancangan Undang-Undang yang akan memperkenalkan aturan baru mengenai izin liburan.

Kekhawatiran mengenai dampak pariwisata tidak hanya terjadi di Kepulauan Canary. Banyak tempat wisata populer di seluruh dunia baru-baru ini mengalami rekor jumlah pengunjung karena industri perjalanan bangkit kembali dari keterpurukan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Lonjakan wisatawan memang berdampak baik bagi perekonomian lokal dan pendapatan bisnis perhotelan. Namun, juga berdampak negatif seperti meningkatnya kebisingan, polusi, dan lalu lintas.

Oleh sebab itu, sejumlah lokasi wisata sudah melakukan pembatasan demi mencegah ledakan wisatawan. Beberapa kawasan yang sudah memberlakukannya, seperti Barcelona, Spanyol.

Mereka melarang pembangunan hotel baru di pusat kotanya. Barcelona juga membatasi penyewaan kamar jangka pendek, serta menutup terminal pelabuhan untuk lalu lintas kapal pesiar pada Oktober 2023.

(fby/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK