Di Depan Menlu China, Retno Sebut Akar Konflik Timteng Isu Palestina

CNN Indonesia
Kamis, 18 Apr 2024 20:30 WIB
Menlu Retno sebut akar masalah di Timteng adalah persoalan Palestina. Foto: REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan akar konflik di Timur Tengah yang sedang membara adalah soal Palestina.

Timur Tengah memanas usai Iran menyerang secara langsung Israel menggunakan ratusan drone dan rudal pada akhir pekan lalu.

Pernyataan Retno diungkapkan usai bertemu Menlu China Wang Yi di gedung Kemlu RI, Jakarta, Kamis (18/4).

"Jangan pernah lupa root cause [akar penyebab], instabilitas di kawasan Timur Tengah adalah isu Palestina," kata Retno.

Dia lalu berujar, "Oleh karena itu penting bagi dunia menyelesaikan masalah Palestina secara adil berdasarkan two-state solution [solusi dua negara]."

Solusi dua negara merupakan kerangka yang disepakati komunitas internasional untuk menyelesaikan kasus Israel-Palestina. Prinsip ini mencakup berdirinya dua negara yang saling berdampingan, hidup damai, saling menghormati, dan saling mengakui kedaulatan.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga meminta China memainkan pengaruhnya untuk deeskalasi di Timur Tengah. Dia memandang jika konflik meluas tak ada pihak yang diuntungkan.

Tak hanya itu, Retno juga menyampaikan berkoordinasi dengan menlu dari negara-negara lain, untuk mengupayakan deeskalasi dan meminta pihak terkait menahan diri.

Retno telah menghubungi Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian via telepon. Dia menyampaikan kekhawatiran situasi di Timur Tengah dan meminta semua pihak menahan diri.

Dia juga telah berkoordinasi dengan Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Jerman, hingga Belanda usai serangan Iran ke Israel.

Timur Tengah tengah memanas usai Iran melancarkan serangan langsung ke Israel pada 13 April. Ini sebagai tanggapan setelah pasukan Zionis menggempur fasilitas diplomatik Iran di Damaskus Suriah pada awal April.

Imbas serangan Israel, belasan orang meninggal termasuk dua pentolan pasukan khusus Angkatan Bersenjata Teheran.

Dalam serangan balasan Iran, mereka meluncurkan ratusan drone dan rudal. Israel sementara itu, mengklaim berhasil menghalau 99 persen rudal Iran.

Hingga kini, pemerintahan Benjamin Netanyahu belum memutuskan waktu pasti serangan balasan ke Iran.

Namun, Israel disebut telah memutuskan rencana balasan. Sejumlah pihak berspekulasi rencana Tel Aviv mencakup serangan ke fasilitas nuklir atau rudal balistik, membunuh individu tertentu atau menghukum pejabat militer Iran di luar negeri, atau gabungan dari semuanya.

(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK