Sejak beberapa waktu terakhir, Iran sudah mencoba mengimbangi jet tempur domestiknya yang tua dengan program rudal mereka.
Ini untuk meningkatkan sistem pertahanan udara Teheran, selain dengan upaya mereka mengubur beberapa pangkalan udara, depot rudal, serta fasilitas nuklirnya jauh di pegunungan untuk menghindari serangan Israel.
Selama enam bulan agresi di Gaza Palestina, Israel banyak menggunakan bom bunker buster yang diberikan AS untuk mengacaukan kelompok Hamas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan ini, Iran memiliki Bavar-373, sistem pertahanan rudal jarak jauh yang dikembangkan secara lokal dan diuji selama satu dekade hingga 2019. Bavar-373 saat ini telah ditingkatkan secara signifikan untuk bertempur.
Bavar-373 memiliki jangkauan deteksi radar sejauh 450 kilometer dari sebelumnya 350 kilometer. Sistem pertahanan udara ini juga telah dilengkapi rudal surface-to-air Sayyad 4B yang canggih.
Bavar-373 disebut-sebut mampu mengunci target, termasuk rudal balistik jarak jauh, drone, dan jet tempur siluman hingga 400 kilometer. Bavar-373 juga mampu melacak 60 target dengan 6 target sekaligus dalam satu waktu.
Lebih dari itu, Bavar-373 juga bisa menghantam proyektil pada jarak hingga 300 kilometer.
Media pemerintah Iran mengatakan sistem ini, dalam beberapa aspek, lebih unggul daripada sistem S-300 buatan Rusia dan bahkan sebanding dengan baterai S-400, yang merupakan salah satu sistem pertahanan udara paling canggih di dunia.
Iran saat ini juga mengoperasikan berbagai macam baterai pertahanan rudal yang dikembangkan secara lokal menggunakan berbagai rudal untuk membangun lapisan pertahanan di belakang sistem jarak jauh.
Beberapa sistem pertahanan jarak menengah, seperti Arman, Tactical Sayyad, dan Khordad-15 mampu mempertahankan langit Iran dari ancaman pada jarak hingga 200 kilometer dengan ketinggian berbeda.
Arman dipasang di bagian belakang truk militer dan siap dikerahkan cuma dalam beberapa menit. Arman memiliki dua versi, yakni yang menggunakan active electronically scanned array radars dan passive electronically scanned array radars.
Arman dirancang untuk melawan senjata balistik taktis yang dimaksudkan untuk medan perang di bawah 300 kilometer.
Jika ancaman itu pada akhirnya berhasil menembus langit Iran usai menghindari sistem jarak menengah, proyektil-proyektil ancaman akan dihadapkan dengan baterai jarak pendek seperti Azarakhsh, Majid, dan Zoubin.
Azarakhsh adalah sistem yang dirancang untuk pertempuran berketinggian rendah guna melawan ancaman seperti drone dan quadcopters. Azarakhsh mampu mendeteksi target pada jarak 50 kilometer.
Beberapa sistem pertahanan rudal Iran juga mampu diluncurkan secara vertikal, yang artinya bisa digunakan oleh kapal perang.
Iran selain itu juga punya banyak jenis rudal balistik dan jelajah yang mampu menjangkau hingga 2.000 kilometer. Hal ini seiring dengan kepemilikan akan drone pengintai dan serang yang beberapa di antaranya digunakan dalam serangan pada Sabtu lalu.
(blq/dna)