Yon memandang demo di kampus-kampus AS sebagai tindakan yang berani dan bukan antisemitisme.
Aksi itu menjalar di perguruan tinggi di Negeri Paman Sam karena ketidakadilan dan penindasan yang terjadi di Palestina.
Demo itu, lanjut Yon, bahkan bisa menjadi dekonstruksi atau penghancuran propaganda terhadap konsep antisemitsme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dekonstruksi merupakan suatu pemikiran guna memahami kontradiksi yang ada dan mencoba untuk membangun kembali makna yang sudah melekat.
Jika kesadaran sudah muncul maka peluang Palestina merdeka terbuka lebar.
"Kalau kesadaran ini terbentuk saya kira jalan menuju kemerdekaan Palestina akan semakin terbuka karena sehubungan tadi negara besar termasuk Amerika berkomitmen mewujudkan kemerdekaan Palestina," ujar dia.
Sementara itu, Sya'roni punya penilaian berbeda.
Dia juga mengatakan anggota Partai Republik sekaligus bakal calon presiden AS Donald Trump dan Presiden saat ini dari Partai Demokrat Joe Biden turut memainkan isu tersebut jelang pemilu.
"Jadi Trump dan Biden saya kira sedang memainkan isu tersebut. Trump lebih spesifik menyebut aksi dilakukan oleh pendukung Hamas," ujar Sya'roni.
Republik sudah lama menargetkan kampus-kampus yang berseberangan secara ideologi dengan mereka. Partai ini juga punya satu suara terkait agresi di Gaza yakni mendukung penuh Israel.
Republik juga disebut-sebut menggambarkan universitas sebagai simpatisan teroris yang mengancam nilai-nilai inti Amerika dan eksistensi mereka.
Sementara itu, Demokrat punya sikap berbeda soal agresi Israel. Pengamat asing memandang demo di kampus-kampus ini mengandung pesan kemenangan dari Republik ke lawan-lawan mereka.
(isa/bac)