KILAS INTERNASIONAL

PM Malaysia Temu Bos Hamas sampai Israel Minta Tolong Palestina

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mei 2024 06:45 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar. (Tangkapan layar instagram @anwaribrahim_my)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gempuran Israel di Jalur Gaza Palestina terutama Rafah hingga Presiden Rusia Vladimir Putin disebut mendekati kemenangan di Ukraina menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (14/5).

Pertemuan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dengan Bos Hamas Ismail Haniyeh juga menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional:

PM Malaysia Anwar Ibrahim Temui Bos Hamas Ismail Haniyeh, Bahas Apa?

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar.

Pertemuan itu terungkap berdasarkan unggahan Anwar di media sosial Facebook pada Selasa (14/5).

Dalam pertemuan tersebut, Anwar menegaskan dukungan Malaysia terhadap kelompok Hamas Palestina. Ia juga menyatakan rasa senangnya lantaran Hamas bersedia membebaskan para sandera dan menerima rencana perdamaian yang diajukan negara-negara Arab.

Terancam, Israel Diam-diam Minta Palestina Urus Penyeberangan Rafah

Israel disebut secara diam-diam meminta Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) mengoperasikan penyeberangan Rafah di Gaza.

Permintaan itu terkuat dari empat sumber pejabat senior Israel, Amerika Serikat, dan Otoritas Palestina dalam laporan Axios, Senin (13/5).

Para sumber mengatakan Israel mengajukan permintaan itu karena Mesir mengancam mereka akan melarang pengangkutan bantuan jika pasukan Zionis terus menggempur Rafah, seperti dikutip dari Jerusalem Post.

Putin Disebut Dekati Kemenangan dalam Perang Rusia vs Ukraina

Presiden Vladimir Putin disebut semakin dekat meraih kemenangan dalam perang Rusia vs Ukraina.

Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022. Pertempuran terus berlanjut dan belum ada tanda-tanda gencatan senjata.

Belakangan, Ukraina menggambarkan pertahanan mereka memburuk secara signifikan. Selama ini, para petinggi Ukraina jarang menyampaikan pernyataan yang suram.



(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK