Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengumumkan lima hari berkabung usai Presiden Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada akhir pekan lalu.
"Khamenei mengumumkan lima hari berkabung publik menyusul syahidnya Presiden Ebrahim Raisi dan rombongan dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran," demikian laporan IRNA mengutip pernyataan Khamenei, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khamenei juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Raisi. Dia menyebut Presiden Iran sebagai ulama pekerja keras dan pemimpin yang mengabdikan hidup untuk melayani negara.
"Dalam tragedi yang pahit ini, bangsa Iran kehilangan seorang pelayan yang ramah tamah, rendah hati, dan berharga," ucap Khamenei.
Selain itu, pemimpin tertinggi Iran itu juga mengonfirmasi bahwa wakil presiden pertama Mohammad Mokhber menjadi presiden.
"Dia wajib mengurus, bersama pimpinan legislatif dan yudikatif, untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama lima puluh hari," kata Khamenei dikutip CNN.
Raisi tewas usai helikopter yang membawa dia dan pejabat lain jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu.
Helikopter itu mengangkut Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, Imam Salat Jumat Tabriz Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan dan pengawal.
Pencarian helikopter dan para penumpang sempat terkendala karena cuaca buruk. Namun, setelah 13 jam tim berhasil menemukan puing.
Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, helikopter itu terbakar dan hancur lebur.
Pejabat Iran kemudian mengonfirmasi seluruh penumpang tewas.
(isa/bac)