Usai Kirim Balon Isi Tinja-Sampah, Korut Tembakkan 10 Rudal Balistik

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mei 2024 14:00 WIB
Korut tembak 10 rudal jarak pendek ke Laut Timur usai sebelumnya kirim ratusan balon isi sampah dan tinja ke Korsel.
Korut tembak 10 rudal balistik ke arah Laut Timur. Foto: via REUTERS/KCNA
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara meluncurkan 10 rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Kamis (30/5) setelah sebelumnya mengirim ratusan balon berisi sampah hingga tinja ke Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan (Joint Commission Staff/JCS) melaporkan pihaknya mendeteksi objek  terbang diduga rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari wilayah Sunan, Pyongyang, pada pukul 06.14 pagi waktu setempat. Rudal itu mengarah ke Laut Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Militer kami telah memperkuat pemantauan dan kewaspadaan terhadap objek terbang lain, sambil berbagi informasi yang berkaitan dengan Korea Utara dengan otoritas Amerika Serikat dan Jepang," demikian keterangan JCS seperti dikutip media Korsel, Yonhap.

JCS saat ini tengah menganalisis peluncuran rudal tersebut.

Ini merupakan peluncuran rudal Korut kesekian setelah serangkaian rudal-rudal yang ditembakkan beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari program peningkatan pertahanan Pyongyang.

Peluncuran rudal kali ini juga terjadi setelah Korut mengirim ratusan balon ke Korea Selatan pada Selasa (28/5) yang membawa sampah hingga kotoran hewan.

Pyongyang menyebut balon-balon tersebut merupakan balasan atas selebaran-selebaran anti-Korut oleh aktivis Korsel.

Selama bertahun-tahun, pembelot dari Korea Utara yang kini tinggal di Korea Selatan serta para aktivis Korsel menerbangkan selebaran ke Korea Utara melalui balon untuk mendorong warga Korut bangkit melawan rezim Pyongyang.

Korut sejak awal tak terima dengan kampanye tersebut. Pyongyang khawatir informasi dari luar seperti ini dapat menimbulkan ancaman bagi pemimpin tertinggi Kim Jong Un.

Korea Utara pun berulang kali menyerukan penyetopan kampanye selebaran itu.

Masalah ini memang sejak lama menjadi sumber ketegangan kedua negara. Korut dan Korsel secara teknis masih berperang lantaran Perang Korea pada 1950-1953 silam berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.



(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER