Delapan menteri luar negeri (menlu) Uni Eropa meminta blok tersebut menolak masuk diplomat-diplomat Rusia ke Eropa.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, kedelapan menlu ingin agar para diplomat Rusia tak lagi berkeliaran di Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, menurut mereka, para diplomat Kremlin di Eropa dibekali tugas untuk melakukan sejumlah pekerjaan, seperti misalnya intelijen, propaganda, maupun sabotase.
"Kami percaya Uni Eropa harus secara ketat mengikuti prinsip timbal balik dan membatasi pergerakan anggota misi diplomatik Rusia serta anggota keluarga mereka ke wilayah negara akreditasi mereka saja," demikian keterangan para menlu EU, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/6).
"Langkah ini akan secara signifikan memperkecil ruang operasional bagi agen Rusia," lanjut mereka.
Delapan negara yang menyerukan pembatasan pergerakan diplomat Rusia ini antara lain Republik Ceko, Denmark, Estonia, Latvia, Lithuania, Belanda, Polandia, dan Rumania.
Merespons ini, Rusia menyatakan akan menanggapi setiap pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Eropa.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, pembatasan ini membuktikan bahwa negara-negara Barat telah terinfeksi Russophobia atau sentimen anti-Rusia.
(blq/bac)