Siapa Presiden Tajikistan Emomali Rahmon yang Dinilai Anti-Islam?

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2024 17:20 WIB
Sosok presiden seumur hidup Tajikistan, Emomali Rahmon, menjadi sorotan usai negara Asia Tengah itu mengesahkan RUU larangan penggunaan hijab pekan lalu.
(AFP/NATALIA KOLESNIKOVA)

Islam sebagai alat politik

Sejak awal berkuasa, Rahmon membawa nilai-nilai komunisme Soviet dalam memerintah, walau di atas kertas ia menginginkan Tajikistan berkembang menjadi negara sekular.

Rahmon berusaha keras agar Tajikistan menjadi negara sekular yang bebas dari nilai-nilai agama, terutama Islam, yang dianggap banyak memunculkan ancaman terhadap kepemimpinannya menyusul perang sipilnya dahulu melawan UTO.

Meski begitu, Rahmon tetap memanfaatkan Islam sebagai alat diplomasi, terutama dalam mendekati negara-negara berpenduduk Muslim dan Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan pada 1993, dua minggu sebelum berkunjung ke Arab Saudi, Rahmon bersedia masuk Islam dan mempelajari agama tersebut. Hasilnya, Rahmon mendapatkan jutaan dolar bantuan finansial dari negara Arab usai tur diplomasinya ke sejumlah negara di Timur Tengah.

Meski begitu, Rahmon tetap membatasi pengaruh agama terutama Islam di negaranya. Laporan Kementerian Luar Negeri AS soal Freedom of Religion pada 1997 menyebutkan Rahmon bahkan tidak segan mengkampanyekan Islam sebagai ancaman pemerintah dan masyarakat.

Tak hanya Islam, Tajikistan juga membatasi dan mengontrol ketat praktik keagamaan lainnya seperti Kristen dan Yahudi.

"Pemerintah Tajikistan menekan semua aktivitas keagamaan secara mandiri menjadi dikontrol negara, khususnya aktivitas umat Islam, Protestan, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Pemerintah juga memenjarakan
individu atas tuduhan kriminal yang tidak terbukti terkait dengan aktivitas dan afiliasi keagamaan Islam," bunyi laporan tahunan US Commission on International Religious Freedom soal Tajikstan pada 2013.

Dari teknisi Listrik hingga wakil rakyat Tajik

Pria kelahiran 1952 di Kulob Oblast, Uni Soviet, itu dibesarkan di keluarga tentara, di mana sang ayah, Sharif Rahmonov, merupakan veteran tentara Soviet atau Red Army yang ikut berperang dalam Perang Dunia II.

Rahmon muda juga sempat mengabdi sebagai tentara Soviet yang bertugas di kapal induk Soviet di Pasifik pada 1971-1974.

Setelah merampungkan dinasnya, Rahmon kembali ke kampung halaman dan bekerja sebagai tukang listrik. Lulusan ekonomi dari Tajik State National University pun mulai memijaki dunia politik sekitar 1990 usai terpilih menjadi wakil DPRD Tajik Soviet.

Sejak itu, karir Rahmon terus merangkak naik hingga akhirnya terpilih sebagai presiden hingga hari ini.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER