Xi Jinping Sindir AS Cs: Setop Ciptakan 'Musuh Khayalan'!

Presiden China Xi Jinping memperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya seperti Jepang untuk "berhenti menciptakan musuh imajiner" setelah kedua negara itu mengecam tindakan Beijing di Laut China Selatan.

Pernyataan Xi itu muncul melalui Kementerian Luar Negeri China dalam jumpa pers rutin di Beijing pada Senin (29/7) setelah AS mengungkit klaim Beijing di Laut China Selatan. AS bersama tiga sekutunya yakni Jepang, Australia, dan India menyinggung sengketa Laut China Selatan dalam pertemuannya di Tokyo yang kerap disebut Quad countries meeting.

Lihat Juga : Turki Ancam 'Invasi' Israel Demi Palestina, Militer Siapa Lebih Kuat?

"Kami sangat mendesak AS dan Jepang untuk segera berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dan berhenti menciptakan musuh imajiner," kata juru bicara kementerian luar negeri Lin Jian.

Lin juga mengatakan pernyataan AS cs tersebut "mengabaikan fakta-fakta, mencampuradukkan yang benar dan yang salah, dengan jahat menyerang kebijakan luar negeri China".

Ia menegaskan pernyataan keempat negara tersebut "secara kasar mencampuri urusan dalam negeri" China dan "membesar-besarkan dan membuat keributan tentang ancaman China, dan dengan jahat meningkatkan ketegangan-ketegangan regional".

"China menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini," kata Lin lagi.

Lihat Juga : Irak Protes Benderanya Bersebelahan dengan Israel di Olimpiade Paris

Dalam pertemuan itu, AS dan Jepang mengecam "tindakan destabilisasi" China di Laut China Selatan. Mereka juga mengutuk kerja sama militer Rusia yang semakin meningkat dengan China dan Korea Utara.

"Menegaskan kembali keberatan mereka yang kuat terhadap klaim maritim RRT (China) yang melanggar hukum, militerisasi fitur-fitur yang direklamasi, dan aktivitas yang mengancam dan provokatif di Laut China Selatan," bunyi pernyataan bersama negara Quad seperti dikutip AFP.

AS juga menyinggung tindakan-tindakan provokatif China termasuk konfrontasi kapal-kapal Negeri Tirai Bambu yang tidak aman di laut dan udara. Dalam beberapa bulan terakhir, kapal China semakin sering bentrok dengan kapal patroli Filipina di Laut China Selatan hingga mengkhawatirkan mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan.

Lihat Juga : Turki ke Israel: Bak Hitler, Genosida Netanyahu Juga Akan 'Kiamat'

Selain di Laut China Selatan, AS Cs juga menuduh China "meningkatkan upaya-upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan kekerasan atau paksaan di Laut Cina Timur".

"Kebijakan luar negeri China berupaya untuk membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan pihak lain," bunyi kutipan komunike negara Quad.

Lihat Juga : Kenapa Pope Disebut Paus di Indonesia?