Ismail Haniyeh Tewas setelah Hamas-Fatah Rujuk oleh China

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2024 13:07 WIB
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh setelah Hamas dan Fatah rujuk berkat mediasi China. (REUTERS/Aziz Taher)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat sebuah serangan di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7).

Departemen Hubungan Masyarakat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan Haniyeh tewas akibat serangan yang dilakukan pada dini hari waktu setempat.

Hamas sementara itu menyebut Haniyeh meninggal dunia karena serangan Israel di kediamannya di Teheran. Israel belum memberikan komentar apapun atas insiden ini.

Serangan terhadap Haniyeh ini terjadi hanya sepekan setelah faksi Hamas dan Fatah Palestina rujuk berkat mediasi China.

Kedua faksi utama di Palestina itu sepakat menandatangani perjanjian rekonsiliasi demi mengakhiri persaingan politik selama beberapa dekade terakhir.

Haniyeh hadir dalam pertemuan yang digelar selama tiga hari di Beijing bersama wakil kepala Fatah, Mahmoud Alloul.

Hamas-Fatah serta faksi-faksi lainnya di Palestina juga sepakat membentuk pemerintahan nasional sementara (interim) yang berfokus pada pemerintahan di Jalur Gaza pascaperang.

Hamas dan Fatah telah berselisih sejak pemilihan umum (pemilu) Palestina 2007 silam. Perebutan kekuasaan itu memecah Palestina hingga akhirnya masyarakat Jalur Gaza dan Tepi Barat terbagi dua otoritas.

Hamas menguasai Jalur Gaza sementara pemerintahan Palestina di Tepi Barat dipimpin oleh Fatah.

Selama ini, masyarakat internasional mengakui Otoritas Palestina di Tepi Barat sebagai pemerintah resmi.

Meski berselisih, tujuan utama Fatah dan Hamas pada dasarnya sama yakni mendirikan Negara Palestina yang merdeka dengan wilayah sesuai ketentuan 1967. Namun, kedua faksi ini berbeda pendapat dalam menyikapi Israel.

Hamas menentang keras segala bentuk dialog dan perundingan dengan Israel. Sementara Fatah menyanggupi jalur yang lebih diplomatis.

Sejak agresi Israel di Jalur Gaza pecah 7 Oktober lalu, sejumlah pejabat tinggi Hamas masuk dalam daftar orang yang paling diburu Zionis, salah satunya Ismail Haniyeh.

Haniyeh merupakan pemimpin operasi politik Hamas di Qatar.

Keberadaannya di Iran yaitu untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK