Siapa Wasim Abu Shaaban, Pengawal yang Tewas Bersama Ismail Haniyeh?

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2024 21:05 WIB
Salat Jenazah Haniyeh Diimami Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan rudal yang menghantam kediaman pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran tak cuma menewaskan salah satu orang terpenting Hamas tersebut.

Pengawal pribadi Haniyeh, Wasim Abu Shaaban, juga meninggal dunia akibat serangan itu.

Serangan terhadap Haniyeh terjadi pada Rabu (31/7) dini hari usai Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Saat serangan terjadi, Haniyeh berada di rumah salah satu veteran perang di Teheran utara, yang menjadi tempat tinggal dia selama di Iran.

Pemerintah Iran telah mengutuk keras pembunuhan terhadap Haniyeh ini. Iran bersumpah bakal merespons "keras" Israel, yang dituding sebagai dalang di balik serangan tersebut.

Pada Kamis, jenazah Haniyeh dan pengawalnya, Shaaban, pun disalatkan di Universitas Teheran. Salat itu dipimpin langsung oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Siapa Wasim Abu Shaaban?

Wasim Abu Shaaban merupakan pengawal pribadi Haniyeh yang telah melayani sang pemimpin Hamas selama lima tahun terakhir.

Pria yang dikenal dengan nama lain "Abu Anas" itu telah mendedikasikan hidupnya untuk pertempuran dan kepemimpinan di sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.

Namun, Shaaban juga memberikan keamanan bagi pejabat tinggi Hamas.

Dilansir dari Anadolu Agency, di awal kariernya, Shaaban merupakan pengawal pribadi untuk Saeed Seyam, Menteri Dalam Negeri dalam pemerintahan pertama Hamas. Namun, Seyam dibunuh dalam serangan udara Israel di Gaza pada 2009.

Sebagai anggota Brigade Al Qassam, Shaaban memegang posisi wakil komandan sebuah unit di daerahnya yaitu Tal al-Hawa.

Ia memimpin faksi dalam pasukan elite sebelum ditugaskan menjadi pengawal pribadi Haniyeh pada 2019.

Dalam perang Gaza 2014 silam, Shaaban berpartisipasi dalam sebuah operasi jihad yang menargetkan situs militer Israel di Nahal Oz.

Pada Juli tahun itu, sembilan pejuang Brigade Al Qassam melancarkan serangan di belakang garis musuh, dengan menyerang menara militer yang dibentengi ketat.

Serangan itu sukses menumpas seluruh personel batalion Nahal Oz di dalam menara, termasuk 10 tentara Israel.

Shaaban lahir di Tal al-Hawa pada 1988. Pria 36 tahun itu merupakan lulusan Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Gaza.

Shaaban dikenal sebagai sosok yang sangat alim dan santun. Ia gemar tadarus Al Quran di masjid serta selalu bersikap baik terhadap orang lain.

Shaaban telah menikah dan memiliki dua putra serta dua putri.

Hingga akhir hayatnya, ia terus setia mendedikasikan diri untuk mengawal Haniyeh.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK