Presiden Bangladesh Bubarkan Parlemen Buntut Kerusuhan Besar

CNN Indonesia
Selasa, 06 Agu 2024 20:45 WIB
Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan Parlemen, Selasa (6/8), imbas dari demonstrasi hingga kerusuhan di kota-kota besar negara itu.
Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin bubarkan parlemen. (AFP/YASUYOSHI CHIBA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan Parlemen, Selasa (6/8), imbas dari demonstrasi hingga kerusuhan di kota-kota besar negara itu.

Pengumuman tersebut disampaikan kantor Kepresidenan setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur ke India, kemudian Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan itu juga diambil Shahabuddin setelah para mahasiswa pedemo memberikan tenggat kepada negara untuk membubarkan parlemen dan mengancam "program ketat" akan diterapkan jika melewati tenggat.

Para pedemo juga mendesak aktivis nasional Bangladesh peraih nobel, Muhammad Yunus, untuk menjadi PM menggantikan Hasina yang kabur.

Yunus populer dikenal sebagai 'bangkir bagi kaum miskin' Bangladesh yang kerap memberdayakan para pelaku usaha kelas menangah dan bawah.

Aspirasi itu disampaikan pedemo karena mereka menolak pengumuman dari pihak militer pimpinan Jenderal Waker-Uz-Zaman mengambil alih pemerintahan Bangladesh.

"Negara amat menderita, ekonomi hancur, banyak sekali orang terbunuh. Ini saatnya menghentikan kekerasan," tutur Waker seperti dikutip dari Channel News Asia.

Sementara itu, Presiden Shahabuddin kemudian memutuskan untuk membubarkan Parlemen dan melakukan dialog dengan pedemo untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.

Media lokal Bangladesh Daily Star melaporkan, Shahabuddin menemui sejumlah perwakilan mahasiswa yang terhimpun dalam Gerakan Mahasiswa Anti-Diskriminasi di Bangabhaban.

Mereka berdiskusi dengan Shahabuddin untuk membentuk pemerintahan sementara setelah Hasina mundur dan kabur.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER