Pakar Prediksi Skala Serangan Iran ke Israel Balas Kematian Haniyeh

CNN Indonesia
Kamis, 08 Agu 2024 08:00 WIB
Sejumlah pakar kawasan Timur Tengah memprediksi skala serangan Iran ke Israel untuk membalas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Rakyat Iran di Teheran berduka atas kematian Ismail Haniyeh. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)

Pandangan para pengamat saat ini bukan lagi terpaku pada Iran, melainkan Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Goldberg menilai Netanyahu-lah yang ingin perang besar terjadi dengan membunuh pemimpin Hamas.

Padahal, AS selaku sekutu utamanya sudah mendesak agar tidak mengambil tindakan serampangan yang bisa meningkatkan ketegangan dengan Iran dan proksinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Israel, situasi Netanyahu sudah terdesak di sana-sini. Jajak pendapat pada Mei lalu menunjukkan hanya 32 persen warga Israel yang setuju dengan kebijakan yang Netanyahu ambil.

Di negerinya sendiri, posisi Netanyahu sangat rentan. Dia telah didakwa atas kasus penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan berdasarkan tiga kasus yang dilayangkan pada 2019. Persidangan ini terganggu akibat agresi Zionis ke Jalur Gaza.

Menurut analis, perang di Gaza adalah jalan bagi Netanyahu untuk mengamankan posisinya yang sudah goyah. Jika perang berakhir, karier Netanyahu terancam karena pasti akan ada pemilihan umum yang dilakukan lebih awal.

"Konsensus umum di Israel adalah bahwa Netanyahu menginginkan perang dengan Iran dan dia telah mengupayakan hal itu," kata Goldberg.

"Apakah ada keinginan untuk ini [dari publik Israel]? Tidak. Orang-orang Israel sangat lelah, tetapi tidak ada visi atau rencana alternatif lain yang diusulkan oleh oposisi," ucapnya.

Kerja sama proksi

Untuk menghadapi Israel sendiri, banyak yang bertanya-tanya apakah Iran akan mengoordinasikan "poros perlawanan"-nya atau masing-masing akan bertindak sendiri.

Imad Salamey, seorang ilmuwan politik di Universitas Amerika Lebanon, mengatakan Hizbullah dan Iran kemungkinan akan berhubungan dekat mengenai tanggapan mereka, meskipun serangan balasan apapun nantinya akan cukup terbatas karena mencoba untuk menghindari eskalasi.

"Strategi menyeluruh kemungkinan akan fokus pada konflik yang berkepanjangan dan terkendali yang melayani berbagai kepentingan strategis bagi Iran tanpa meningkat menjadi perang regional skala penuh," katanya.

Untuk saat ini, kata para analis, jika Iran mencapai keseimbangan yang tepat dalam merespons Israel, perang habis-habisan di kawasan akan dapat dihindari. Sebaliknya, ketegangan kecil akan terus berlanjut dengan Israel jika Iran melibatkan sekutu regionalnya, yakni "poros perlawanan".

"Koordinasi ini bertujuan untuk menunjukkan front yang luas melawan Israel," katanya.

"Namun, perhitungan strategis Iran menunjukkan bahwa tanggapan mereka harus dipastikan tidak memicu perang habis-habisan di kawasan. Iran lebih suka menghindari mengubah konflik Gaza-Israel menjadi perang langsung Iran-Israel," pungkasnya.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER