PBB Sesalkan 40 Ribu Warga Gaza Tewas: Tonggak Sejarah Suram Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 16 Agu 2024 02:10 WIB
PBB menyebut tewasnya 40 ribu warga Palestina sebagai tonggak sejarah suram dunia dan menyalahkan Israel karena melanggar aturan perang.
PBB menyebut tewasnya 40 ribu warga Palestina sebagai tonggak sejarah suram dunia dan menyalahkan Israel karena melanggar aturan perang. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk menyesalkan tewasnya 40 ribu warga Palestina dalam serangan Israel di Gaza yang kini berlangsung 10 bulan.

Ia menyalahkan Israel atas melonjaknya jumlah korban tewas di Gaza, wilayah yang menjadi sasaran serangan brutal Israel. Turk mengatakan sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

"Hari ini menandai tonggak sejarah yang suram bagi dunia," kata Turk dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Jumat (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, skala penghancuran rumah, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah oleh militer Israel sangat mengejutkan. Ia menuding militer Israel melanggar aturan perang sehingga korban jiwa banyak berjatuhan.

"Situasi yang tak terbayangkan ini sebagian besar disebabkan oleh kegagalan berulang kali militer Israel dalam mematuhi aturan perang," imbuhnya.

Turk mengatakan pihaknya telah mendokumentasikan berbagai pelanggaran serius atas hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh militer Israel, juga milisi Hamas.

Ia pun kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza segera, pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza, serta warga Palestina yang dipenjara secara sewenang-wenang oleh pihak Zionis.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah korban tewas tembus 40.005 orang dan 92.401 lainnya terluka. Tak dirinci berapa warga sipil maupun milisi Hamas yang tewas dalam data tersebut.

Israel Ngamuk

Perwakilan Israel di PBB menuduh Turk tengah menyebarkan propaganda Hamas gara-gara pernyataan Turk tersebut. Israel menyebut Turk secara sukarela menolak untuk membedakan antara teroris dan warga sipil.

"Selama hampir 20 tahun, Hamas telah mengubah Gaza menjadi benteng teroris. Strategi brutalnya jelas: bersembunyi di balik warga sipil Palestina untuk menargetkan warga Israel," kata perwakilan Israel itu.

"Korban jiwa di kedua belah pihak merupakan kemenangan bagi Hamas. Pernyataan hari ini hanya membuat Hamas semakin berani dan mendorong mereka untuk melanjutkan kampanye disinformasi mereka," pungkasnya.

(pta/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER