Israel melancarkan serangan udara ke Lebanon selatan yang dikuasai milisi Hizbullah pada Senin (19/8).
Serangan ini berlangsung kala situasi Timur Tengah membara menyusul pembunuhan bos Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran. Gempuran Israel ini juga terjadi beberapa hari setelah drone Hizbullah dilaporkan menerobos wilayah Israel hingga masuk ke kawasan kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat dua orang tewas dalam serangan di Kota Houla, Lebanon selatan, demikian dikutip Al Jazeera.
Sebelum ini, militer Israel menyatakan sistem pertahanan udara mereka mendeteksi sejumlah target dari Lebanon.
Target-target tersebut jatuh di area Yaara, utara Israel.
Namun, militer Israel mengklaim tak ada korban jiwa dari serangan Lebanon.
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan "ada informasi kemungkinan korban jiwa." Pernyataan ini merujuk serangan roket Hizbullah ke negara tersebut.
Perbatasan Lebanon dan Israel bergejolak sejak pasukan Zionis melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.
Hizbullah mengklaim akan terus menggempur Israel sampai mereka angkat kaki dari Palestina. Milisi ini bahkan sempat menyatakan siap perang dengan pasukan Zionis.
Timur Tengah di ambang perang kian usai Iran dan para proksinya termasuk Hizbullah bersumpah bakal menyerang Israel usai bos Hamas Ismail Haniyeh tewas.
Haniyeh tewas di Teheran pada akhir Juli. Iran menuding Israel sebagai dalang serangan. Pemerintah Israel tak membantah maupun mengonfirmasi tuduhan tersebut.
Namun, militer Israel berulang kali menyatakan bersiap dan dalam siaga tinggi untuk merespons Iran jika mereka betul-betul menyerang.
Selain itu, serangan udara Israel ini juga berlangsung beberapa hari usai laporan media Israel menyebut drone Hizbullah menerobos masuk kediaman PM Benjamin Netanyahu.
Surat kabar Zionis, Israel Hayom, melaporkan pada Minggu (18/8) bahwa pesawat tak berawak Hizbullah diduga menerobos ke Caesarea, Israel utara.
Caesarea adalah kota yang berjarak 37 kilometer dari selatan Haifa di pantai Mediterania. Daerah itu menjadi tempat kediaman pribadi Netanyahu berada, sekaligus tempat ia dan keluarganya biasa menghabiskan akhir pekan.
Menurut Israel Hayom, drone Hizbullah pertama kali terdeteksi oleh kapal rudal Angkatan Laut Israel yang ditempatkan di lepas pantai di Caesarea. Radar kapal itu melaporkan bahwa sebuah pesawat nirawak diduga terbang di atas kota tersebut.
Kapal rudal AL Israel tidak menyebutkan siapa pemilik drone itu, namun Israel Hayom berspekulasi pesawat tanpa awak tersebut milik Hizbullah.
Israel Hayom menduga Hizbullah meluncurkan drone untuk memata-matai dan mengambil gambar rumah Netanyahu.
(isa/rds)