Paus Fransiskus dari Argentina, Wali bagi Kaum Miskin dan Tersisihkan

CNN Indonesia
Selasa, 03 Sep 2024 09:15 WIB
Paus Fransiskus menjadi Paus pertama dari Amerika Selatan dan yang pertama pula dari Ordo Jesuit.
Profol Paus Fransiskus yang melakoni perjalanan apostolik ke Indonesia. (via REUTERS/Vatican Media)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paus Fransiskus ramai menjadi pembicaraan karena akan melawat ke sejumlah negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia pada pekan ini.

Paus berangkat dari Roma, Italia, pada Senin (2/9). Dia dijadwalkan akan tiba di Indonesia besok, Selasa, sekitar pukul 10.55 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam tur apostolik Paus. Dia akan berada di negara ini pada 3-6 September.

Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Dia lahir dari pasangan imigran Italia di Bueno Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.

Bergoglio sempat belajar di sekolah menengah untuk menjadi teknisi Kimia. Dia lalu bekerja sebentar di industri pengolahan makanan dan merasa terpanggil untuk melayani gereja.

Pada 1958, dia masuk novisiat Jesuit dan ke beralih dan belajar humaniora di Santiago, Chili. Bergoglio juga memperoleh lisensiat-setara dengan gelar master-dalam filsafat di provinsi Buenos Aires.

Setelah lulus, Bergoglio mengajar sastra dan psikologi di sekolah menengah sambil mengejar gelar di bidang teologi. Ia ditahbiskan sebagai pendeta pada 1969, dan mengucapkan kaul kekal dalam ordo Jesuit pada 1973.

Lalu pada 1973-1979, dia menjabat sebagai superior (kepala) provinsi Jesuit Argentina.

Masa jabatan Bergoglio sebagai kepala Jesuit di Argentina bertepatan dengan kudeta militer yang terjadi pada 1976. Penggulingan kekuasan ini dipimpin Letnan Jenderal Jorge Rafael Videla.

Di tahun-tahun berikutnya kudeta juga terjadi di negara tersebut atau dikenal Dirty War. Junta saat itu menculik, menyiksa, menghilangkan, hingga membunuh orang-orang berhaluan kiri atau kelompok yang dianggap subversif.

Bergoglio turut membantu mengamankan warga sipil dari junta militer. Dia juga membantu mereka yang ingin melarikan diri ke luar negeri.

Pada 1976, dua pendeta Jesuit yang bekerja di lingkungan miskin menghilang. Mereka baru ditemukan lima bulan kemudian dalam kondisi masih hidup dan terbius.

Bertahun-tahun setelah Dirty War, peran Bergoglio dalam penculikan dan pembebasan para pendeta menimbulkan kontroversi.

Beberapa kritikus menyalahkan Bergoglio karena gagal melindungi para pendeta dan bahkan menuduhnya menyerahkan orang-orang itu ke rezim. Sejumlah pihak lain menerima klaim bahwa secara diam-diam dia menengahi rezim untuk mengamankan pembebasan warga sipil.

Pada akhirnya, gugatan terhadap Bergoglio yang menuding terlibat dalam penghilangan para pendeta dibatalkan.

Bertahun-tahun kemudian tepatnya pada 1988, dia menjadi Uskup Agung Buenos Aires.

Lalu pada 2013, dia menjadi pemimpin tertinggi gereja Katolik sedunia dan kepala negara Vatikan usai Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.

Fransiskus menjadi paus pertama dari Amerika Selatan dan yang pertama pula dari Ordo Jesuit.

Selama memimpin, Paus Fransiskus dikenal memiliki banyak gebrakan dan sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan orang miskin, demikian dikutip Britannica.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Gereja sebagai RS Lapangan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER