Indonesia Lama Dijajah Belanda, Tapi Kenapa Tidak Bisa Bahasanya?

CNN Indonesia
Senin, 16 Sep 2024 15:30 WIB
Mengapa penduduk Indonesia tidak bisa bahasa Belanda meski pernah lama dijajah oleh mereka?
Ilustraai. (misign/pixabay)

Saat menjajah Indonesia, Belanda sejatinya sudah menerapkan kebijakan yang mewajibkan bahasa Belanda untuk dipelajari di sekolah-sekolah. Contohnya saja di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah setempat khusus anak-anak kaum elite.

Namun, penduduk pribumi sayangnya tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari bahasa Belanda di sekolah. Sebab, saat itu sekolah yang berdiri di Indonesia kebanyakan hanya dikhususkan untuk kaum elite.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir The Low Countries, sekolah-sekolah tersebut tidak memperbolehkan penduduk pribumi yang kebanyakan merupakan anak kelas bawah untuk bersekolah.

Seorang Profesor asal Prancis, George-Henri Bousquet, dalam bukunya yang berjudul A French View of the Netherlands Indies (judul asli La politique musulmane et coloniale des Pays-Bas) mengatakan, kebijakan Belanda terkait pelajaran bahasa Belanda yang harus dipelajari di tiap sekolah di Indonesia merupakan senjata makan tuan.

Sebab, ia menilai kebijakan tersebut malah gagal menginternalisasikan bahasa Belanda kepada penduduk pribumi. Bahasa Belanda tetaplah menjadi bahasa bagi kaum elite yang kebanyakan bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Belanda itu sendiri.

"Lima puluh tahun kemudian bahasa Belanda tidak lagi memainkan peran sosial apa pun di wilayah yang telah menjadi wilayah Belanda selama lebih dari 300 tahun," ungkap Bosquet dalam bukunya.

Keberadaan bahasa Belanda makin pudar

Keberadaan bahasa Belanda kian tergerus saat Jepang datang menjajah Indonesia pada 1942. Kemudian, pada era 1970-an, bahasa Belanda sudah makin pudar dari ingatan penduduk Indonesia.

Pada 70-an, penduduk Indonesia malah berangsur-angsur mengenal bahasa Inggris. Bahkan, pada era ini, bahasa Inggris sudah berangsur-angsur mencampuri bahasa Indonesia. Sebab, ada banyak kosakata bahasa Indonesia yang saat itu mulai diadaptasi dari kosakata bahasa Inggris.

Contohnya saja, seperti kata diskon yang berasal dari kata discount dan kata londri yang berasal dari kata laundry. Semua kosakata tersebut merupakan kosakata serapan dari bahasa Inggris.

Sebetulnya, ada juga kosakata bahasa Indonesia yang diadaptasi dari bahasa Belanda. Beberapa di antaranya, seperti kata handuk yang berasal dari kata handdoek.

Namun, dilansir The Low Countries, jumlah kosakata bahasa Indonesia yang diadaptasi dari kosakata bahasa Belanda tidak sebanyak yang diadaptasi dari bahasa Inggris.

Meski penduduk Indonesia jarang ada yang bisa berbahasa Belanda, lain halnya dengan Raden Ajeng Kartini. Ia mahir menggunakan bahasa Belanda dan bahasa asing lainnya. Namun, RA Kartini merupakan sebuah pengecualian.

Sebab, saat Belanda menjajah Indonesia, RA Kartini berstatus sebagai kaum elit. Ia merupakan anak dari Bupati Jepara. Oleh karena itu, ia bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Belanda dengan baik di sekolah. Ditambah lagi, ia merupakan seorang perempuan yang punya kecerdasan tinggi dalam bidang bahasa.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER