Shanghai China 'Lumpuh' Disapu Topan Bebinca, 975 WNI Aman

CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2024 13:16 WIB
Topan Bebinca, badai terdahsyat sejak 1949, menyapu Kota Shanghai China yang menjadi pusat keuangan yang selalu sibuk pada Selasa (17/9). (Foto: REUTERS/Xihao Jiang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Topan Bebinca menyapu Kota Shanghai China yang menjadi pusat keuangan pada Senin (16/9).

Topan terdahsyat selama beberapa dekade terakhir ini membuat mayoritas warga memilih berlindung di rumah hingga melumpuhkan aktivitas perkantoran dan bisnis di kota yang selalu sibuk tersebut.

Dikutip Reuters, Badai Kategori 1 yang mendarat di Shanghai pada Senin pagi ini adalah siklon tropis paling kuat yang langsung menghantam kota tersebut dalam lebih dari tujuh dekade terakhir.

Dengan kecepatan angin maksimum mencapai 151 kpj (94 mph) di dekat pusat topan, Bebinca mendarat di kota berpenduduk hampir 25 juta jiwa itu sekitar pukul 7:30 pagi waktu setempat.

Menurut laporan media pemerintah China, Bebinca adalah badai terkuat yang menghantam Shanghai sejak Topan Gloria pada 1949.

Imbas terjangan Bebinca, hujan deras dan angin kencang menumbangkan lebih dari 10 ribu pohon di seluruh Shanghai. Lebih dari 400 ribu warga dievakuasi dari rumah mereka yang berada di jalur berisiko dilewati Topan Bebinca.

Shanghai mengerahkan lebih dari 56.000 petugas penyelamat untuk mengantisipasi dampak Topan Bebinca. Hingga Selasa, hanya satu orang dilaporkan cedera akibat badai tersebut.



Sementara itu, Topan Bebinca juga melumpuhkan transportasi dari dan menuju Shanghai. Lebih dari 1.400 penerbangan dari dua bandara Shanghai dan lebih dari 570 kereta penumpang telah dibatalkan sejak Minggu malam lantaran cuaca buruk imbas Topan Bebinca.

Topan Bebinca ini juga terjadi ketika warga tengah menikmati liburan Festival Pertengahan Musim Gugur, salah satu masa liburan yang panjang di China.

WNI di Shanghai

Konsulat Jenderal RI di Shanghai telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia di wilayah itu untuk mengawasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum RI Kemlu RI, Judha Nugraha, sejauh ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban Topan Bebinca.

"Berdasarkan catatan lapor diri KJRI Shanghai, terdapat 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Jiangxi, dan Anhui," ucap Judha melalui pernyataan kepada wartawan.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK