Taiwan dan Hungaria Bantah Produksi Pager yang Meledak di Lebanon

CNN Indonesia
Kamis, 19 Sep 2024 03:30 WIB
Taiwan dan Hungaria membantah membuat perangkat komunikasi pager yang meledak saat digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon, pada Selasa (17/9).
Taiwan dan Hungaria membantah membuat perangkat komunikasi pager yang meledak saat digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon, pada Selasa (17/9). Ilustrasi (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan dan Hungaria membantah membuat perangkat komunikasi pager yang meledak saat digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon, pada Selasa (17/9).

Gold Apollo Apollo membantah memproduksi perangkat tersebut dan malah menuding mitranya yang berkantor pusat di Budapest, BAC Consulting KFT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun juru bicara pemerintah Hungaria Zoltan Kovacs mengatakan perusahaan itu "adalah perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi atau operasional di Hungaria".

"Perangkat yang dirujuk tidak pernah ada di Hungaria," kata Kovacs di X, yang sebelumnya bernama Twitter, Rabu (18/9), dikutip dari AFP.

Ia menambahkan kasus itu "tidak menimbulkan risiko keamanan nasional" dan Hungaria bekerja sama "dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional yang relevan" dalam penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya kepala Gold Apollo Hsu Ching-kuang mengatakan pager itu "100 persen tidak" dibuat di Taiwan.

"Semua itu bukan produk kami dari awal hingga akhir. Bagaimana kami bisa memproduksi produk yang bukan milik kami?" kata Hsu kepada wartawan di Taipei.

Perusahaan itu mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin "kemitraan jangka panjang" dengan perusahaan Hungaria itu untuk menggunakan merek dagangnya dan model yang disebutkan dalam laporan media "diproduksi dan dijual oleh BAC".

Kementerian urusan ekonomi Taiwan mengatakan pager Gold Apollo yang dibuat di Taiwan hanya memiliki "fungsi penerima" dan kapasitas baterai bawaannya "hampir sama dengan baterai AA biasa yang tidak mungkin meledak dan menyebabkan kematian atau cedera".

"Setelah meninjau laporan media dan gambar, kami pikir sangat diragukan bahwa (model yang digunakan) adalah produk perusahaan itu," kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa tidak ada catatan perusahaan itu mengekspor langsung ke Lebanon.

Namun, CEO BAC Consulting Cristiana Barsony-Arcidiacono mengatakan kepada penyiar AS NBC News bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo tetapi tidak membuat pager.

"Saya tidak membuat pager. Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah," kata NBC mengutip Barsony-Arcidiacono melalui telepon.

Ledakan perangkat pager di Lebanon pada Selasa kemarin menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hingga 2.800 orang lainnya.

Kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan itu. Mereka bersumpah akan membalas tindakan Israel tersebut.

Sehari kemudian atau Rabu (18/9), alat komunikasi lainnya Walkie Talkie miliki anggota Hizbullah juga meledak serentak. Sejumlah orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

(afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER