Apakah Perang Israel vs Hizbullah Bisa Meluas ke Negara Timteng Lain?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Sep 2024 06:30 WIB
Sejumlah pihak cemas perang Israel vs Hizbullah yang kini turut menyerang kota-kota di Lebanon bisa memicu perang yang lebih luas lagi di Timur Tengah.
Sejumlah pihak cemas perang Israel vs Hizbullah yang kini turut menyerang kota-kota di Lebanon bisa memicu perang yang lebih luas lagi di Timur Tengah. (Foto: REUTERS/David Dee Delgado)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel terus menjadi sorotan usai melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Lebanon dengan dalih menargetkan milisi dan situs Hizbullah sejak Senin pekan ini.

Sejauh ini lebih dari 500 orang tewas dan ribuan orang lainnya terluka imbas serangan udara Israel yang terbesar ke Lebanon dalam beberapa dekade terakhir ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan situs-situs senjata milik kelompok milisi Hizbullah. Lebih dari 1.300 lokasi terkait gudang persenjataan Hizbullah pun diklaim telah diserang.

Serangan ini terjadi sehari setelah Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara, yang beberapa di antaranya mendarat di dekat Kota Haifa.

Hizbullah menggempur Israel sebagai balasan atas serangan udara Zionis di pinggiran kota Beirut pada 20 September yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan belasan anggota mereka.

Gempuran Hizbullah ini juga merespons ledakan ribuan perangkat elektronik di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan 39 orang dan melukai nyaris 3.000 orang.



Menurut Hizbullah, ledakan gadget itu didalangi oleh Israel. Kendati demikian, Israel tak mengonfirmasi maupun menyangkal soal ledakan tersebut.

Konflik Israel-Hizbullah belakangan ini pun menjadi salah satu pertempuran baru yang pecah di Timur Tengah, kala agresi Israel di Jalur Gaza Palestina juga tak kunjung berakhir sejak Oktober 2023.

Hizbullah menyerang Israel di perbatasan sebagai bentuk solidaritas dengan kelompok milisi Hamas Palestina. Hizbullah telah menyatakan hanya akan berhenti menggempur Israel jika Negeri Zionis setop menyerang Gaza.

Seruan Hizbullah ini sendiri sejak awal bukan omong kosong. Apalagi pasca kematian Fuad Shukr, komandan militer senior Hizbullah yang telah menjadi anggota sejak kelompok itu terbentuk pada 1980-an silam.

Shukr tewas diserang Israel di ibu kota Beirut, Lebanon, pada 30 Juli lalu. Israel mengklaim Shukr bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams tiga hari sebelumnya yang menewaskan 12 anak.

Sejak kematian Fuad Shukr, Hizbullah terus melancarkan serangan kecil namun intens ke Israel. Tampaknya serangan-serangan itu mengusik Israel hingga akhirnya memutuskan fokus untuk menyerang milisi di perbatasan utaranya tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pun mengumumkan bahwa Israel memasuki "era baru" dalam peperangannya dengan Hizbullah. Pernyataan itu dibuat tak lama setelah insiden ledakan ribuan pager hingga walkie-talkie di Lebanon.

"Pusat gravitasi bergerak ke utara. Kami mengalihkan pasukan, sumber daya, dan energi ke utara," kata Gallant kepada anggota angkatan udara Israel pada 18 September.

Setelah Gaza dan kini Lebanon, lantas apakah perang Israel akan merembet ke negara-negara Timur Tengah lain?

Baca di halaman berikutnya >>>

Apakah Perang Israel vs Hizbullah Bisa Meluas ke Lebanon?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER