Kenapa Tentara Lebanon Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Israel?

isa | CNN Indonesia
Selasa, 01 Okt 2024 10:30 WIB
Lebanon menarik pasukan dari perbatasan saat Israel telah meluncurkan invasi ke negara tersebut pada Selasa (1/10).
Tank-tank Israel invasi Lebanon. (REUTERS/Ayal Margolin)

Helou menjelaskan saat ini siapa saja yang memimpin Angkatan Darat mereka harus mengambil keputusan yang dianggap tepat.

Jika tentara Lebanon ikut angkat senjata, ada potensi invasi Israel meluas. Jika meluas ke Lembah Bekka bahkan ke seluruh sudut negeri, kawasan Timur Tengah dalam bahaya.

Lebanon selatan dan Lembah Bekka berada di bawah perlindungan hukum Resolusi Dewan Keamanan PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Resolusi ini menetapkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di Lebanon selatan dan memberi peran aktif ke tentara reguler Lebanon.

Selain itu, resolusi tersebut menyerukan ke pemerintah Lebanon dan UNIFIL "untuk bersama-sama mengerahkan pasukan" sehingga tidak akan ada bentrok atau kontak senjata tanpa persetujuan pemerintah Lebanon.

"Dan tidak ada kewenangan selain dari Pemerintah Lebanon [usai penarikan pasukan Israel]," demikian salah satu poin resolusi itu.

Jika terjadi serangan militer besar, angkatan bersenjata Lebanon akan menghadapi dilema: melawan tentara Israel atau melucuti senjata Hizbullah dengan paksa, dan di sisi lain harus mematuhi resolusi PBB.

Tentara secara konstitusional tunduk ke lembaga politik. Namun, internal Lebanon gonjang-ganjing dan memiliki pandangan yang berbeda satu sama lain.

Lebanon saat ini juga dalam posisi rentan dan sedang menghadapi krisis politik serta ekonomi. Perang atau berhadapan dengan Israel akan semakin membuat mereka dalam posisi terjepit.

"Jika terjadi serangan darat, unit-unit yang ditempatkan di selatan harus mempertahankan diri dan mempertahankan wilayah Lebanon dengan segala cara yang mereka miliki," ujar Helou.

Namun pada dasarnya, misi brigade yang ditempatkan di Lebanon selatan bekerja sama dengan UNIFIL dan bukan dengan menggunakan kekuatan.

"Jadi, ini bukan pasukan penyerang, ini bukan pasukan yang akan melawan Israel," imbuh dia.

Helou lalu berkata, "Keseimbangan kekuatan sama sekali tidak berpihak pada kami dalam kasus ini".

Hizbullah langgar komitmen

Menurut Resolusi 1701, Hizbullah seharusnya menarik anggota keluar dari Lebanon Selatan, dan sistem rudal yang mampu menargetkan Israel. Namun, milisi ini tak mematuhi komitmen tersebut.

Secara formal, Hizbullah adalah kekuatan politik Lebanon yang sah dan konstitusional. Anggota mereka sebagian besar terdiri dari Muslim Syiah di negara tersebut.

Angkatan bersenjata Hizbullah beroperasi sebagai kontingen operasional yang sangat jauh dari struktur komando tentara Lebanon sebagai proksi Iran.

Ketika Hizbullah mengambil inisiatif sepihak untuk menargetkan Israel, kekuatan politik Lebanon lain dan tentara lumpuh total.

Jika Hizbullah kalah, warga Lebanon pun akan mudah menerima dan tak mempersoalkan.

Warga di Lebanon juga paham betul ada garis merah antar komunitas yang tak bisa dilanggar.

"Komando militer tahu bahwa prioritas utama adalah stabilitas internal terlebih dahulu daripada perang yang dapat berlarut-larut antara militer dan Hizbullah," kata Helou.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER