Jauh sebelum itu tepatnya pada Juli, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran. Dia terbunuh saat istirahat di wisma kenegaraan usai menghadiri pelantikan presiden.
Iran menuding Israel dalang pembunuhan Haniyeh. Mereka lantas berjanji akan membalas serangan ke Negeri Zionis.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat beredar dugaan waktu serangan Iran ke Israel. Namun, saat hari itu tiba tak ada gempuran apa pun dari Iran.
Belakangan diketahui Barat terus mencoba mencegah serangan balasan Iran ke Israel.
Negara-negara sekutu dekat Negeri Zionis bahkan menjanjikan negosiasi gencatan senjata di Gaza jika Iran tak menyerang Israel. Namun, Presiden Iran Masoud Pezeshkin berkata, pernyataan Amerika Serikat dan sekutunya cuma bualan.
"Klaim yang dibuat para pemimpin Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, yang menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan atas tak adanya respons Iran terhadap pembunuhan Martir [Ismail] Haniyeh, semuanya adalah kebohongan," ujar Pezeshkian, dikutip Mehr News.
Memberi kesempatan ke penjahat seperti Israel, lanjut dia, hanya akan membuat mereka semakin berani melakukan kejahatan lebih banyak lagi.
(isa/bac)