ANALISIS

Akankah AS Turun Tangan Bantu Israel Balas Serangan Iran?

CNN Indonesia
Kamis, 03 Okt 2024 09:50 WIB
Iran mengklaim 90 persen rudal mereka berhasil mengenai target Israel termasuk pangkalan militer dan sekitar kantor badan intelijen Mossad.
Kapal induk USS Gerald R Ford di laut merah. (VIA REUTERS/U.S. NAVAL FORCES CENTRAL COMMAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel sedang bersiap merancang skenario serangan balasan usai Iran meluncurkan ratusan rudal balistik hingga hipersonik ke Negeri Zionis pada Rabu (2/10) dini hari.

Iran mengklaim 90 persen rudal mereka berhasil mengenai target Israel termasuk pangkalan militer dan sekitar kantor badan intelijen Mossad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel dan sekutu dekatnya, Amerika Serikat murka dengan serangan Iran. Tel Aviv menyatakan akan membalas tindakan tersebut dalam hitungan hari.

Di tengah kesiapan Israel, apakah Amerika Serikat akan membantu sekutu dekat mereka?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan Amerika Serikat tak akan membantu Israel "menyerang" Iran. Namun, mereka punya cara lain.

"Artinya jika Israel berperang dengan Iran maka Amerika tidak dalam posisi membantu serangan itu. Tetapi mereka akan membantu dari sisi pertahanan Israel bukan pada penyerangan," kata Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/10).

AS, kata Yon, ingin berkomitmen untuk melindungi Israel dan berusaha menurunkan ketegangan di Timur Tengah.

Pengamat dari kampus dan fokus studi yang sama, Sya'roni Rofii, punya penilaian serupa: AS tak akan menyerang secara langsung.

"Bagi AS keamanan Israel menjadi fokus pemerintahan Joe Biden karena merupakan mitra strategis di Timur Tengah," ujar Sya'roni.

Dia lalu menduga skenario yang bisa muncul yakni AS mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk menghalau rudal balistik Iran serta para milisinya.

AS sejauh ini telah mengerahkan sejumlah skuadron pesawat tempur tambahan di kawasan Timur Tengah. Salah satu sumber keamanan mengatakan pengerahan ini termasuk serangkaian jet tempur seperti F-15, F-16, F-22, dan A-10.

Kementerian Pertahanan juga menyatakan AS menambah pasukan sekitar 3.000 personel ke kawasan tersebut.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan tak menjawab dengan pasti langkah yang bakal diambil AS berkenaan dengan serangan Iran.

Dia hanya mengatakan diskusi antara pemimpin militer dan politik AS-Israel terus berlanjut.

"Kami ingin melakukan beberapa konsultasi mendalam dengan Israel," ujar Sullivan dikutip Al Jazeera.

Sullivan lalu menyebut akan bekerja sama dengan Israel dan mewanti-wanti Iran soal dampak serangan mereka.

"Akan ada konsekuensi yang berat atas serangan ini, dan kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan itu," ujar dia.

Bagi Sya'roni tak ada alasan logis dan pragmatis Negeri Paman Sam ikut menyerang Iran secara langsung.

Dia lantas menggarisbawahi tindakan AS hanya terbatas pada pertahanan karena mereka fokus ke pemilihan umum yang akan berlangsung pada November mendatang.

"Saat ini AS sedang fokus dengan pemilihan presiden. Konsentrasi pemimpin AS pada urusan domestik," imbuh Sya'roni.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Apa yang Terjadi jika AS Ikut Campur?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER