Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Iran telah membuat kesalahan besar karena menyerang Negeri Zionis.
"Iran membuat kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayarnya. Siapa pun yang menyerang kami, akan kami serang balik," kata Netanyahu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan bakal menghukum keras Iran atas serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iran belum belajar dari pengalaman. Mereka yang menyerang Israel, akan membayar harga yang mahal," katanya dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih menyatakan bahwa Iran akan menghadapi "konsekuensi berat" karena menyerang Israel.
Juru bicara Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan hal tersebut.
Presiden AS Joe Biden juga telah menegaskan bahwa Washington "sepenuhnya mendukung" Israel dalam peristiwa ini. Biden mengaku sedang membahas soal balasan terhadap Iran di antara pejabat AS dan akan membahas hal ini dengan Netanyahu.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dimasukkan ke dalam 'daftar hitam' oleh Israel gegara tak mengutuk Iran dalam pernyataannya yang merespons eskalasi di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan Guterres merupakan "persona non grata" alias orang yang tidak disukai sehingga tidak boleh menginjakkan kaki ke Israel.
Katz mengecap Guterres demikian karena tak puas dengan respons sang Sekjen PBB mengenai serangan Iran terhadap Israel.
"Siapa pun yang tidak bisa dengan tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel. Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh," kata Katz dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/10).
Pada Selasa (1/10), Guterres membuat pernyataan di X bahwa dirinya mengutuk keras perluasan konflik di Timur Tengah dan mengecam "eskalasi demi eskalasi" yang terjadi di kawasan tersebut.
"Ini harus dihentikan. Kami benar-benar membutuhkan gencatan senjata," kata Guterres.
Guterres tidak menyebutkan negara mana pun dalam pernyataannya tersebut. Setelah dikritik Israel, Guterres pun mengubah pernyataannya dengan menegaskan bahwa ia mengutuk serangan "Iran terhadap Israel."
"Saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran kemarin oleh Iran terhadap Israel," kata Guterres pada Rabu.
(blq/rds)